Bos BI dan menteri berkumpul bahas memburuknya perlambatan ekonomi
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) dan pemerintah terus memperkuat koordinasi untuk menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi. Salah satunya dengan melakukan Rapat Koordinasi Bank Indonesia bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Kementerian Keuangan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan perekonomian Indonesia menghadapi tantangan yang cukup kompleks, baik dari sisi eksternal maupun domestik. "Perekonomian Indonesia saat ini menghadapi tantangan eksternal yang bersumber dari pertumbuhan ekonomi global yang lebih melambat dibandingkan perkiraan semula, harga komoditas ekspor yang masih terus menurun, serta potensi gejolak di pasar keuangan global yang masih tinggi," ujarnya di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (4/8).
Menurut Agus, dari sisi domestik tantangan bersumber dari realisasi stimulus fiskal yang masih belum secepat perkiraan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, volatilitas pasar keuangan domestik yang cukup tinggi, serta beberapa kendala struktural lainnya yang masih mengemuka.
"Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah dan Bank Indonesia sepakat untuk terus memperkuat jalinan koordinasi kebijakan melalui bauran kebijakan moneter, fiskal dan reformasi struktural, untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," jelas dia.
Untuk itu pemerintah dan Bank Indonesia mewaspadai risiko berlanjutnya perlambatan ekonomi domestik, yang perlu direspons secara tepat dan terukur, di tengah masih lambatnya dan belum berimbangnya pemulihan ekonomi global.
"Kami telah menempuh berbagai langkah kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, dengan tetap konsisten mengupayakan terjaganya stabilitas ekonomi," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap JAPINDA dapat terus mendukung peningkatan investasi dan alih teknologi di sektor ekonomi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyoroti pentingnya kolaborasi sektor bisnis untuk mewujudkan visi bersama kedua negara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani diandalkan dalam mengurus keuangan negara, Basuki menjadi tumpuan Jokowi dalam pembangunan infrastruktur.
Baca Selengkapnya