BNI pertimbangkan tetap buka saat weekend

Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengaku tengah mengkaji imbauan pemerintah untuk membuka kantor pelayanan di Pelabuhan saat weekend atau Sabtu dan Minggu. Hal ini dilakukan menanggapi adanya keluhan eksportir yang tidak bisa melakukan ekspor saat akhir pekan.

Eksportir mengaku mengalami kerugian cukup signifikan jika tidak bisa melakukan ekspor pada Sabtu dan Minggu. Sebab, eksportir tidak bisa membayar bea keluar dan akhirnya tidak diperkenankan menjalankan aktivitas ekspor oleh Direktorat Jenderal Bea Cukai.

"Itu pasti kita kaji dan kita tanggapi serius," kata Wakil Direktur Utama BNI, Felia Salim ketika ditemui di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (18/6)

Namun, pihaknya tidak bisa memastikan jangka waktu untuk melakukan kajian tersebut. Demikian pula dengan rencana penerapan kajiannya. "Kita akan kaji dulu semuanya," pungkasnya singkat.

Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai sebelumnya meminta bank-bank khususnya bank BUMN beroperasi pada Sabtu-Minggu di pelabuhan. Karena jika tidak, para eksportir tidak bisa ekspor dan rugi USD 10.000 atau sekitar Rp 100 juta per hari.

Tidak beroperasinya bank ini membuat ekspor terhambat, karena tidak bisa melakukan pembayaran. Sehingga eksportir harus membayar sewa kapal yang per harinya ribuan dolar.