Bikin 1000 gerai Waroeng Rajawali, RNI cari utang ke BRI dan BNI
Merdeka.com - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tengah bergairah menggarap sektor ritel dengan ekspansi Waroeng Rajawali ke pelbagai daerah di Indonesia. Untuk mendukung ekspansi bisnisnya itu, RNI menggunakan dana pinjaman bank-bank BUMN.
Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro mengaku telah mendapatkan komitmen pinjaman atau kredit dari Bank Rakyat Indonesia Tbk. Nilainya mencapai Rp 300 miliar.
"Kita sudah mendapatkan komitmen kredit BRI, dua tahap, sebanyak Rp 300 miliar. Suku bunga BUMN yang sinergi lah," kata Ismed di Kantor Pusat RNI, Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (21/11).
Selain dari BRI, Ismed mengaku sedang menjajaki kemungkinan memperoleh kredit dari Bank Negara Indonesia Tbk sebesar Rp 150 miliar. "Kita sedang negosiasi dengan BNI, kita mengajukan selama ini Rp 150 miliar," kata Ismed.
Dengan pinjaman dana segar itu, perseroan menargetkan bisa membuka 1.000 gerai Waroeng Rajawali di seluruh wilayah Indonesia. "Kalau backup Rp 450 miliar, kita bisa buka 1.000 outlet kalau bisa 2014 semua terbuka. 30 persen dari outlet sudah kita kasih DP," tutup Ismed.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan bantuan tanggap darurat kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Demak.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri bertugas menangani seluruh tindak pidana asal dari pencucian uang.
Baca SelengkapnyaPada RUPS tahunan menyepakati perombakan susunan direksi dan komisaris BNI.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPenyaluran pembiayaan juga mengalami kenaikan sebesar 27,75 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPWRI menyebut keterlibatan H pada kasus investasi bodong ini sama sekali tidak ada sangkut paut dengan mereka.
Baca SelengkapnyaAksi penganiayaan itu dipicu lantaran para pelaku mengungkit permasalahan korban.
Baca Selengkapnya92 ribu NIK itu terdiri dari 81.119 warga yang telah meninggal dunia dan 11.374 warga yang RT-nya sudah tidak ada.
Baca Selengkapnya