BBM naik, Kemendag usul angkutan logistik diberi insentif
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) meminta Kementerian Perhubungan memberikan kemudahan bagi kendaraan pengangkut kebutuhan pokok. Bentuknya bisa berupa pemberian insentif khusus angkutan distribusi logistik.
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Sri Agustina mengatakan kemudahan ini untuk membantu menjaga harga tetap stabil di tengah melonjaknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
"Usulan ini masih dibahas oleh Kementerian Perhubungan. Intinya bahwa bagaimana diberikan semacam insentif pengangkutan antar kota yang mengangkut barang pokok. Ini lagi diusulkan," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/11).
Prioritasnya, kata dia, untuk transportasi pelabuhan. "Kita minta tadi khususnya angkutan pelabuhan diprioritaskan seperti di Mataram jangan lama antre, 3 hari dipercepat jadi 2 hari," jelas dia.
Pihaknya menjanjikan harga bahan pokok bakal stabil tiga bulan ke depan pasca kenaikan BBM. Dia berkaca pada pengalaman kenaikan harga BBM tahun lalu.
"Nanti setelah 3 bulan , pengalaman dulu setelah 3 bulan cenderung turun jadi tidak masalah," papar dia.
Langkah yang diambil pemerintah untuk menjaga stabilitas harga tak lain menjaga stok atau pasokan kebutuhan bahan pokok. Sejauh ini, sejumlah komoditas pangan mengalami kenaikan harga antara 0,6-2,8 persen.
"Yang lainnya itu malah ada yang turun. Minyak goreng turun , tepung terigu turun, daging ayam naik sedikit , yang tinggi itu cabai tapi bukan karena BBM. Karena pasok cabai yang kurang, yang lahan ditanam itu sekarang lebih kurang 60 persen, jadi kita berkurang 40 persen," tutup dia.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menko Airlangga berjanji pemerintah tidak akan menaikkan BBM dalam waktu dekat.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaUsai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemendag bekerjasama dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk menahan inflasi.
Baca SelengkapnyaJokowi meny ampaikan usai menggelar rapat internal di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPertamina memutuskan untuk menahan harga jenis BBM non subsidi meski SPBU lain mulai mengerek harga sejak awal tahun ini.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBadan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaUntuk stok cadangan beras pemerintah (CBP), saat ini Bulog sudah menguasai sekitar 1,4 juta ton.
Baca Selengkapnya