Awal tahun, OJK ungkap belum ada BUMN berminat melantai di bursa
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan sejauh ini belum ada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendaftar untuk melantai di bursa saham. Padahal, pemerintah telah mendorong para perusahaan pelat merah ini untuk melakukan initial public offering (IPO).
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida mengatakan, OJK terus melakukan komunikasi secara mendalam kepada pihak-pihak terkait untuk melakukan persamaan persepsi. Menurutnya, banyak perusahaan BUMN yang sudah cukup kuat dan sepantasnya melakukan IPO pada 2016 ini.
"OJK sangat proaktif memberikan masukan kepada pihak-pihak terkait. Sebetulnya IPO itu banyak baiknya, pengawasan lebih baik, lebih transparan dan lainnya," ujarnya kepada wartawan, Jakarta, Selasa (5/1).
Pada kesempatan yang sama, Menteri BUMN Rini Soemarno menambahkan pihaknya juga terus mendorong BUMN segera mencatatkan saham di bursa. Tak hanya itu, pihaknya juga meminta emiten BUMN agar lebih meningkatkan saham yang beredar.
"Siapa sajanya, nanti kami sedang lihat-lihat dulu yang mana," ujar Menteri Rini singkat.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
OJK menyebut ada tiga pihak yang dikenakan kewajiban dalam pelaporan kepemilikan saham atau setiap perubahan kepemilikan saham perusahaan terbuka.
Baca SelengkapnyaSalah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.
Baca SelengkapnyaIzin PT BPR Usaha Madani Karya Mulia dicabut oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhitung sejak tanggal 5 Februari 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Peluncuran ini sejalan dengan mandat UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Baca SelengkapnyaAkulaku diminta meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik dan pelaksanaan manajemen risiko dalam menjalankan kegiatan usaha BNPL.
Baca SelengkapnyaOIKN menggelar diskusi terbuka bersama media dalam rangka membagikan informasi perkembangan terbaru pembangunan Ibu Kota Nusantara.
Baca SelengkapnyaErick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaAdanya ruang untuk inovasi ini dapat membuka akses ke pasar baru, dimana hal ini juga dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat luas.
Baca SelengkapnyaOptimistis tersebut juga ditopang dengan dukungan dari sisi permodalan bank yang kuat.
Baca Selengkapnya