Angkutan Logistik Selamatkan Bisnis Transportasi di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Transportasi menjadi salah satu sektor yang terdampak cukup parah akibat pandemi Covid-19. Operator penerbangan sampai pelayaran harus menelan pil pahit berkurang drastisnya jumlah penumpang. Perusahaan pun harus melakukan banyak penyesuaian.
Namun demikian, pelaku usaha transportasi berpikir keras menjaga pemasukan. Sebagai ganti minimnya penumpang, logistik jadi satu pilihan logis. Mengingat mereka memiliki armada kosong yang bisa diisi oleh barang-barang kiriman.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra kini memaksimalkan armada kosong untuk angkutan kargo. Irfan mencontohkan, ketika pelanggan di Jakarta memesan oleh-oleh di Jogjakarta, dia menjamin besok sore sudah sampai depan pintu rumah.
"Dari dulu kami hanya fokus penumpang. Namun sekarang harus berpikir pada bisnis pengiriman barang," kata Irfan dalam MarkPlus Industry Roundtable sektor transportasi, Jumat (19/6).
Tak hanya itu, Direktur Utama Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni), Insan P Tobing mengatakan, di masa krisis ini, penumpang benar-benar menyusut drastis, bahkan tidak sampai 10 persen. Setiap bulan setidaknya Pelni memiliki kemampuan mengangkut sekitar 200 ribu penumpang.
"Kalau dihitung tidak sampai 1 persen. Pada April saja kami hanya angkut 523 penumpang. Mei di masa Lebaran kami angkut 700 saja. Dari pada buang cost, armada-armada kapal kami keep di beberapa pelabuhan dengan mode stand by. Kalau diperlukan, kami siap," ujar Insan.
Maka mau tidak mau di saat sekarang bisnis tersebut harus dimaksimalkan, sebetulnya Pelni yang sejak 2015 mulai merintis kargo, apalagi setahun kemudian Pelni mulai memiliki kapal angkutan barang.
Blue Bird
Selanjutnya, Blue Bird juga mengakui bahwa semenjak pandemi, mereka mulai melirik bisnis logistik dalam kota. Jika dulu taksi dipakai mengangkut penumpang, kini yang diantar adalah barang.
"Bisnis ini laris manis di masa pandemi. Dan bukan hanya barang penumpang atau perorangan yang kami antar, tapi juga logistik sekelas korporat," pungkas Chief Marketing Officer Blue Bird Amelia Nasution.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah permasalahan yang muncul saat hari pemungutan suara di antaranya terlambat tibanya logistik Pemilu 2024 di TPS.
Baca SelengkapnyaJumlah logistik yang didistribusikan sebanyak 205 kotak suara dan 51.305 plus dua persen surat suara
Baca SelengkapnyaDigitalisasi semakin memunculkan pola bisnis baru.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Personel Kepolisian ditempatkan di sejumlah lokasi untuk menjaga logistik Pemilu.
Baca SelengkapnyaSalah satu penyebab tingginya biaya logistik nasional karena belum ada konektivitas antara pelabuhan dengan perusahaan logistik.
Baca SelengkapnyaPerusahaan memastikan pihaknya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat demi mendukung kelancaran pesta demokrasi yang aman dan damai,
Baca SelengkapnyaMolek adalah transportasi legendaris asal Bengkulu yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan logistik antar desa.
Baca SelengkapnyaMenurut Akbar Djohan, pembenahan SDM (Sumber Daya Manusia) dalam industri logistik menjadi fokus penting.
Baca SelengkapnyaImbauan ini menindaklanjuti arahan Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah yang meminta perusahaan logistik untuk membayarkan THR.
Baca Selengkapnya