Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akar Masalah Maraknya Dukun Pengganda Uang di Indonesia

Akar Masalah Maraknya Dukun Pengganda Uang di Indonesia Pembunuhan berantai dukun pengganda uang. ©2023 liputan6.com

Merdeka.com - Pembicaraan mengenai pembunuhan dengan motif penggandaan uang di Banjarnegara tengah viral di sosial media. Tercatat, 12 orang tewas akibat perbuatan tipu-tipu dukun penggandaan uang tersebut.

Sebelumnya, polisi juga berhasil mengungkap masih kasus pembunuhan berantai oleh Wowon Erawan alias Aki, dukun pengganda uang asal Cianjur. Dalam kasus ini sebanyak 11 orang tewas di tangan dukun penggandaan uang tersebut, korban umumnya merupakan para TKW.

Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menilai, maraknya fenomena penipuan berkedok penggandaan uang diakibatkan oleh literasi keuangan masyarakat yang masih rendah. Hal ini mengakibatkan masyarakat rentan menjadi korban penipuan investasi bodong hingga penggandaan uang.

Mengutip laman OJK, literasi keuangan (financial literacy) merupakan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan akan lembaga, produk dan layanan jasa keuangan, yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan.

"(Literasi keuangan) yang masih rendah di sebagian masyarakat, sehingga mudah percaya jalan instan menjadi kaya dengan cepat," ungkapnya saat dihubungi Merdeka.com di Jakarta, Kamis (6/4).

Selain itu, faktor himpitan ekonomi hingga keterampilan kerja yang rendah juga mendorong masyarakat tergoda aksi penipuan berkedok penggandaan uang. Ini karena ketidakmampuan mereka dalam menghadapi persaingan dunia kerja.

"Sehingga terpikir untuk pergi ke dukun. Biasanya terjadi di kantong-kantong kemiskinan di desa," pungkasnya.

Kisah Dukun Pengganda Uang

Sebelumnya, kasus penggandaan uang kembali menggegerkan publik. Kali ini dilakukan oleh Slamet Tohari alias Mbah Slamet (45) di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Slamet mempromosikan jasa penggandaan uangnya melalui media sosial Facebook oleh orang kepercayaannya bernama BS.

Kemudian, BS akan mengatur pertemuan korban dan Slamet. Korban akan mendatangi kediaman Slamet dengan membawa sejumlah uang untuk dilipatgandakan dan melakukan serangkaian prosesi ritual.

"BS sudah kami tangkap. BS tugasnya mengupload bahwa Slamet memiliki kemampuan menggandakan uang. BS ini lah yang mempertemukan ke Slamet, jadi dia perannya turut ikut serta juga," kata Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto, Selasa (4/4).

Namun, kenyataannya uang yang telah diberikan tidak dilipatgandakan, melainkan dinikmati untuk kepentingan pribadi. Ketika korban menagih uang yang dijanjikan, Slamet justru membunuh korban menggunakan minuman potasium yang dicampur dengan obat penenang.



(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun
Keuangan Masyarakat Sudah Pulih, Kadin Proyeksi Perputaran Uang Selama Lebaran Tembus Rp157,3 Triliun

Dengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Diyakini Bakal Naik Usai Pemilu 2024

Terdapat empat aspek yang dapat memengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia ke depan.

Baca Selengkapnya
Ajak Semua Karyawan Kantor Patungan untuk Bantu Temannya Bayar Kosan, Aksi Pria Ini Bikin Salut Warganet
Ajak Semua Karyawan Kantor Patungan untuk Bantu Temannya Bayar Kosan, Aksi Pria Ini Bikin Salut Warganet

Pria tersebut berinisiatif untuk melakukan patungan demi membantu salah seorang temannya yang sedang kesulitan ekonomi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga
Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga

Demi Bantu Kesusahan Warga Soal Ekonomi, Pelda TNI Indro Rela Pinjamkan Uang Tanpa Bunga.

Baca Selengkapnya
Jumlah Pengangguran di Indonesia Berkurang, Kini Tersisa 7,2 Juta Orang
Jumlah Pengangguran di Indonesia Berkurang, Kini Tersisa 7,2 Juta Orang

Per Februari 2024 terdapat 214 juta penduduk Indonesia yang berada di usia kerja.

Baca Selengkapnya
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja
Ekonomi Kuartal III-2023 Turun, Masyarakat Lebih Banyak Bayar Cicilan Dibanding Belanja

Indef menilai, ada perubahan pola konsumsi masyarakat yang mempengaruhi ekonomi.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara

Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.

Baca Selengkapnya
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung
Bukti Tak Ada Lapangan Kerja di Indonesia: Pengusaha Kecil-kecilan Menjamur, dari 100 Rumah Saja Ada 25 Warung

Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.

Baca Selengkapnya
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024
OJK Buka-bukaan Soal Ancaman yang Pengaruhi Kinerja Sektor Keuangan 2024

Salah satunya kondisi suku bunga yang masih di level tinggi, walaupun di proyeksikan tidak akan naik lagi.

Baca Selengkapnya