Ada Virus Corona, Anggaran Gemuk Kemhan Jadi Sorotan
Merdeka.com - Ekonom Senior Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Faisal Basri mengkritisi adanya anggaran gemuk di tubuh Kementerian Pertahanan (Kemenhan). Ironisnya, dia menilai realokasi anggaran kementerian milik Prabowo Subianto itu terbilang irit dibandingkan kementerian/lembaga lainnya.
Tercatat, realokasi anggaran Kemenhan baru dipangkas pemerintah sebesar Rp9 triliun untuk penangan pandemi Covid-19. Sehingga dari total anggaran 2020 Rp131 triliun, masih tersisa Rp122 triliun sampai sekarang.
"Kemenhan menjadi salah satu kementerian tertinggi anggaran yang dimilikinya sampai Rp100 triliun lebih. Tapi baru direalokasi Rp9 triliun seharusnya bisa dikurangi lagi," Demikian dikatakannya dalam diskusi virtual Indef via Zoom, Jumat (10/7).
Menurutnya, hal itu berbanding terbalik dengan kehendak Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala negara menginginkan menterinya mempunyai sense of crisis atau merasa laiknya kondisi negeri seperti krisis akibat pandemi ini.
Dorong Pemangkasan Anggaran K/L Proporsional
Padahal, sambung Faisal, untuk memerangi pandemi ini pemerintah membutuhkan pembiayaan yang tidak sedikit. Maka, dia meminta pemerintah lebih harus cermat dalam melakukan realokasi anggaran.
Antara lain, pemangkasan anggaran di kementerian/lembaga harus proporsional dan terukur. Yakni melihat urgenitas program mana yang harus ditunda atau dilanjutkan di tengah pandemi ini.
"Memang untuk biaya perang-perang ataupun persenjataan itu perlu. Tapi ini bisa dikendurkan dulu, paling penting menghentikan pandemi dulu," tukasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaRancangan Peraturan Pemerintah yang membahas manajemen aparatur sipil negara (ASN) mendekati hasil akhir di Kemenpan-RB
Baca SelengkapnyaPAN menilai Indonesia penting memiliki Presiden seperti Prabowo Subianto yang mengerti dan memahami tentang geopolitik, pertahanan dan keamanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyebut banyak prajurit TNI belum punya rumah, tapi Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto menguasai lahan 34.000 ha.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, bahwa hal itu adalah urusan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto
Baca SelengkapnyaBesaran dana santunan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan RI No.15 Tahun 2017.
Baca Selengkapnya