Merdeka.com - Pemerintah bersama dengan seluruh stakeholder pada arus mudik 2019 ini menerapkan kebijakan one way di jalan tol. Kebijakan tersebut pun mendatangkan keuntungan bagi para pedagang di jalur pantura.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub Sugihardjo mengatakan dari hasil survei yang dilakukan, setidaknya para pedagang tersebut omsetnya naik cukup tinggi.

"Kebijakan one way ini punya dampak sosial ekonomi karena yang tidak lewat jalan tol berpengaruh pada omset para pedagang kuliner yang menurut survei naik 300 persen lebih," kata Sugihardjo di kantornya, Jumat (14/6).

Tidak hanya itu, meski kendaraan arah berlawanan dilarang melalui jalan tol, namun di jalan nasional sendiri juga tidak terjadi kemacetan yang berarti. Tercatat, rata-rata kecepatan kendaraan di jalan nasional 50-70 km per jam.

"Ini bentuk koordinasi yang baik antara berbagai pihak dalam kelancaran arus mudik dan balik ini, khususnya kita apresiasi kepada Korlantas Polri," paparnya.

Masih soal kebijakan one way, hasil survei Balitbang Kemenhub menyatakan 79,7 persen masyarakat menyatakan setuju dengan kebijakan one way yang telah diterapkan.

Hanya saja, dalam survei tersebut ada beberapa masukan dari masyarakat dalam memperbaiki pelayanan arus mudik 2019 agar lebih baik tahun depan. Hal ini di antaranya mulai dari penambahanrest area hingga memperbanyak toilet khusus wanita.

Sumber: Liputan6

Reporter: Ilyas Nur Praditya