5 Bisnis yang paling terpukul hilangnya daging sapi
Merdeka.com - Dalam beberapa hari terakhir, daging sapi kembali menghilang dari DKI Jakarta. Kelangkaan membuat harga daging sapi meroket setinggi langit. Harga daging sapi merangkak naik hingga menembus Rp 100.000 per kilogram di seluruh wilayah DKI Jakarta selama sepekan terakhir.
Hilangnya daging sapi disinyalir akibat dibatasinya impor daging sapi di Indonesia. Daging sapi impor yang dipangkas 34.000 ton menjadikan pasokan daging sapi lokal terserap untuk industri.
Pemangkasan tersebut membuat kuota daging impor tidak akan mencukupi kebutuhan industri yang menjadi sasaran pasokan daging impor tersebut. Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengatakan jika pasokan daging di beberapa pasar berkurang, hal tersebut disebabkan oleh kurangnya pasokan dari dalam negeri, termasuk pasokan daging yang berasal dari sapi bakalan.
Kelangkaan daging sapi tidak hanya memukul penjual saja, tapi beberapa bisnis juga terpukul. Bisnis yang terpukul umumnya yang menggunakan bahan baku daging sebagai bahan utama.
Komite Daging Sapi (KDS) Jakarta Raya menyebutkan, ada beberapa bisnis yang membutuhkan bahan baku utama daging sapi. Apa saja bisnis yang terpukul karena kelangkaan daging sapi?Berikut ulasannya.
Penjual daging
Di pasar Koja, Jakarta Utara, terdapat puluhan kios atau lapak pedagang masih terlihat tutup, hanya beberapa pedagang yang masih menjajakan daging di kiosnya.
Salah satunya Rahmat, 32, pedagang sapi yang biasa dipanggil Mamat mengeluhkan penjualannya turun drastis akibat kenaikan harga kemarin.
"Biasanya dalam sehari bisa terjual 100 kg, sekarang paling hanya 50 sampai 75 kg, itu pun maksimal. Sekarang agak sepi semenjak kemarin lebaran itu," katanya kepada merdeka.com, di Pasar Koja, Jakarta Utara, Senin (19/11).
Dari 30 pedagang daging sapi yang terdaftar di Pasar Koja hanya hanya tiga kios yang terlihat berjualan. "Cuma saya, yang di depan itu, sama di pojok, yang masih berjualan normal. Biasanya kami buka dari jam 01:00 sampai jam 18:00, tetapi sekarang sudah banyak yang pada tutup. Takutnya kan pembeli belum tahu," ungkapnya.
Industri Pengolahan
Beberapa industri pengolahan menggunakan bahan baku daging sapi sebagai bahan baku utama. Sebut saja industri pengolahan sosis, Kornet, kerupuk dan lainnya.
Industri membutuhkan setidaknya 2.640 ton daging sapi untuk pengolahan. Kebutuhan tersebut setara dengan 8 persen dari total kebutuhan daging secara nasional.
Hotel
Bisnis hotel termasuk salah satu bisnis yang juga terpukul karena langkanya daging sapi du Jakarta. Setidaknya, ada sekitar 300 hotel dan penginapan di Jakarta.
Mengapa hotel ikut terpukul?Sebab, Hotel dan penginapan menawarkan makanan utama yang berbahan dasar daging sapi. Beberapa masakan utama yang diolah di ruang masak hotel dan penginapan, umumnya memerlukan pasokan daging sapi.
Kebutuhan daging sapi di hotel dan penginapan masuk kategori Horeca (hotel, restoran, cafe) yang menurut Komite Daging Sapi (KDS) DKI Jakarta, membutuhkan 9.240 ton daging sapi atau setara 28 persen dari total kebutuhan daging sapi nasional.
Restoran
Di DKI Jakarta, setidaknya ada 5.561 restoran yang menawarkan makanan utama berbahan daging sapi. Bisnis restoran dan cafe termasuk salah satu yang terpukul dari langkanya pasokan daging sapi di Jakarta.
Kalaupun pasokannya ada, tingginya harga daging sapi juga membuat bisnis ini cukup terpukul. Kebutuhan daging sapi di restoran dan cafe masuk kategori Horeca (hotel, restoran, cafe) yang menurut Komite Daging Sapi (KDS) DKI Jakarta, membutuhkan pasokan 9.240 ton daging sapi atau setara 28 persen dari total kebutuhan daging sapi nasional.
Tukang Baso, Tukang Sate, hingga Warteg
Tidak hanya industri pengolahan dan restoran yang terkena dampak kelangkaan daging sapi di DKI Jakarta. Industri kecil dan menengah juga mengalami kondisi yang sama.
Sebut saja tukang bakso, tukang sate, bisnis warung tegal (warteg), Warung nasi padang, dan beberapa bisnis lainnya. Kelompok industri kecil, menurut data Komite Daging Sapi (KDS) DKI Jakarta, membutuhkan pasokan daging sapi paling besar di antara kelompok bisnis lainnya. Industri UMKM membutuhkan 14.850 ton daging sapi atau 45 persen dari kebutuhan daging sapi nasional.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal, banyak jenis usaha atau bisnis yang bisa dikembangkan karena memiliki sumber daya yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaHanya dengan 1 bahan ini, daging kelapa bisa dikuoas dengan mudah tanpa harus mengeluarkan tenaga lebih. Ini caranya.
Baca SelengkapnyaSaat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaPada saat berbuka puasa, terdapat sejumlah makanan yang terbaik untuk dikonsumsi demi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Baca SelengkapnyaLendir dan bau amis belut pada belut sering kali sulit untuk dihilangkan. Yuk simak caranya!
Baca SelengkapnyaPerusahaan tersebut mengekspor sarung tangan sebanyak 339 karton
Baca SelengkapnyaCuma dengan 2 bahan ini, bau tanah menyengat pada ikan patin dapat dinetralisir secara sempurna. Ini dia langkah-langkahnya.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca Selengkapnya