Potret Rumah Singgah Cut Nyak Dhien di Sumedang, Begini Kondisi Kamarnya Banyak Misteri
Begini kondisi rumah singgah Cut Nyak Dhien saat diasingkan ke Sumedang.
Begini kondisi rumah singgah Cut Nyak Dhien saat diasingkan ke Sumedang.
Cut Nyak Dhien dikenal lantang dalam melakukan perlawanan dan pertempuran di Aceh melawan penjajahan Belanda.
Karena sikapnya yang keras pada kependudukan Belanda terutama VOC, Cut Nyak Dhien sampai dibenci oleh Belanda waktu itu.
Melihat dirinya sebagai ancaman serius membuat Belanda akhirnya memenjarakannya di hutan pedalaman, sampai akhirnya diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat.
Jejaknya di Sumedang ternyata masih ada sampai sekarang berupa rumah singgah. Seperti apa?
Melansir dari YouTube Rizquna Channel, Minggu (3/12) berikut ulasan selengkapnya.
Video unggahan tersebut merekam kondisi rumah tua yang konon berusia 200 tahun dan menjadi rumah singgah pahlawan nasional, Cut Nyak Dhien saat diasingkan ke Pulau Jawa.
Menurut penuturan penghuni rumah yang bernama Haji Dadang, rumah tersebut merupakan milik leluhurnya dulu.
Adalah KH Ilyas, seorang Imam Besar Masjid di Kabupaten Sumedang yang dahulu menempati rumah tersebut.
Rumah tersebut tampak sekilas masih sangat jadul dengan dinding terbuat dari anyaman bambu, dan kokoh ditopang pilar-pilar kayu yang konon sudah ada sejak rumah itu pertama kali berdiri.
Meski merupakan rumah tua, beberapa barang peninggalan yang berkaitan dengan Cut Nyak Dhien masih dirawat dengan baik, seperti lukisan hingga senjata tradisional.
Haji Dadang lewat sebuah foto yang terpasang di dinding rumah tersebut menceritakan asal mula rumah itu dipilih menjadi rumah singgah dari Cut Nyak Dhien.
"Menurut sejarahnya itu Cut Nyak Dhien paling benci sama VOC. VOC itu suka mukulin orang Aceh, dipukulin suruh bikin jalan suruh nanem cengkeh, suruh nanem pala, suruh berjemur, suruh mikul, suruh bawa ke kapal, akhirnya cengkehnya dibawa ke Belanda, itulah kejahatan oleh VOC."
"Karena Cut Nyak Dhien benci sama VOC, Belanda kesel sama Cut Nyak Dhien. Akhirnya Cut Nyak Dhien dipenjarakan di aceh. Setelah dipenjarakan masyarakat Aceh itu bersatu. Karena Cut Nyak Dhien sering demo, akhirnya Cut Nyak Dhien dibuang ke hutan lebat. Selama kurang lebih dua tahun, orang VOC gak tahu di mana akhirnya ketahuan ada bapak-bapak suka pergi ke gunung bawa makanan," ucap Dadang.
"Pertama harus jauh dari daratan Aceh, buang katanya. Kedua harus jauh dari pelabuhan udara pelabuhan laut. Bawa ke Jakarta. Sampai di Jakarta masyarakat Aceh bersatu lagi sama masyarakat Jakarta, ingin membebaskan Cut Nyak Dhien karena dikasih tahu," lanjutnya.
Alasan jarak tempuh dan sulitnya medan menjadi faktor dipilihnya Sumedang sebagai lokasi tempat untuk Cut Nyak Dhien.
Terlebih waktu itu, Cut Nyak Dhien hanya dipikul oleh empat orang yang diperintahkan untuk mengantarkan dirinya menuju Sumedang.
"Nah kenapa dipilih Sumedang, dulu perjalanan dari Jakarta ke Sumedang itu dua bulan baru sampai karena belum ada jalan belum ada kendaraan. Dipikul sama empat orang ini."
"Kenapa rumah sini, dulu itu waktu itu Bupatinya itu Pangeran Soeriaatmadja. Nah waktu Cut Nyak Dhien dibawa kesini. Dulu Bupati Sumedang sebelum ngantor ke kantornya itu sering ngobrol disini sama eyang Ilyas sering ngobrol. Pas lagi ngobrol salah seorang datang," kata Dadang.
Merasa kasihan karena Cut Nyak Dhien yang sudah berusia renta, akhirnya KH Ilyas merelakan rumahnya digunakan untuk rumah singgaj Cut Nyak Dhien.
"Ini ada surat buat bupati ada surat dari VOC. "Bapak Bupati Sumedang kami titipkan ini Cut Nyak Dhien di Sumedang," tambahnya.
Rumah tersebut sempat hancur akibat Gempa Tasikmalaya pada 2 September 2009. Namun saat ini sudah mengalami renovasi terlebih pada dinding.
Selain itu ada pula sebuah kamar misterius yang tidak bisa dimasuki sembarang orang.
Cut Syifa tampil menawan dengan balutan kebaya dan hijab warna senada di momen bahagia kakaknya, Teuku Anwar.
Baca SelengkapnyaDalam sinetron Takdir Cinta yang Ku Pilih, Cut Keke berperan sebagai Mama Astrid.
Baca SelengkapnyaCut Nyak Meutia, pahlawan srikandi asal Aceh dengan kisah asmara yang rumit.
Baca SelengkapnyaCut Keke merayakan momen ulang tahunnya yang ke-50 bersama suami, Malik Bawazier dan putra tercinta, Xavier.
Baca SelengkapnyaCut Tari, usia 46 tahun, terlihat awet muda dalam pemotretan bersama Rio Motret. Pesonanya tak terkikis oleh waktu, sama cantiknya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaBegitu mencuri perhatian, selama puluhan tahun ditinggalkan di dalam rumah ini masih terdapat barang-barang berharga.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka, selain aneka ragam keindahan yang dimiliki Luwu Utara dipimpin oleh sosok bupati berparas cantik Indah Putri Indriani. Berikut potretnya.
Baca SelengkapnyaDeretan potret rumah Gilang Gombloh, salah satu mantan pemain sitkom Lapor Pak
Baca SelengkapnyaMeski sudah memasuki usia setengah abad, kecantikan Cut Keke tetap memesona dan tak banyak berubah sejak era keemasannya.
Baca Selengkapnya