Potret Musala Sederhana di NTB Hasil Gotong Royong Warga, Atap Terpal Tanpa Tembok
Kondisi tersebut tepatnya berada di musala salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB)
Kondisi tersebut tepatnya berada di musala salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB)
Tentunya, jika dilakukan di tempat yang layak maka bakal mendatangkan kekhusyukan tersendiri.
Namun, bagaimana jadinya jika ada sebuah bangunan tempat beribadah yang begitu sederhana?
Atapnya bukan genting melainkan terpal seadanya.
Kondisi tersebut tepatnya berada di musala salah satu daerah di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Lantas, bagaimana kondisi sebenarnya? Berikut ulasan selengkapnya, dilansir dari laman kitabisa.com
Ada berbagai tempat ibadah yang begitu menakjubkan. Beribadah di tempat dengan kondisi yang baik tentu bakal membuat para jamaah lebih khusyu'.
Namun, kesederhanaan harus dihadapi oleh sejumlah warga di Dusun Montong Batu Sinom, Desa Muncan, Kecamatan Kopang, Kabupaten Lombok Tengah, NTB.
Para warga di lokasi terpaksa harus beribadah di sebuah musala sederhana nan berukuran kecil. Bahkan, musala tersebut sama sekali tak selayaknya bangunan pada umumnya. Bangunan itu diberi nama Musala Ar Rayan.
Sementara tak ada tembok, musala tersebut berdiri dengan rangkaian sejumlah balok kayu hingga terpal.
Pada bagian alas, diketahui hanya semen sederhana. Lantaran sebagai tempat ibadah umat Islam setempat, pada bagian dalam musala pun diberi tikar sederhana.
Kendati dengan kondisi yang sederhana, namun jangan salah. Antusiasme warga setempat untuk beribadah di lokasi tersebut masih begitu tinggi.
Selain sebagai tempat beribadah salat berjamaah, musala tersebut juga diketahui sebagai lokasi anak-anak mengaji dan belajar membaca Alquran. Tak sedikit yang turut hadir di musala saat momen mengaji dilakukan.
Saathujan, para jamaah pun terpaksa harus berbesar hati. Hal ini lantaran musala bakal menjadi begitu tak nyaman untuk digunakan beribadah. Air hujan yang bisa datang dari berbagai penjuru bakal mengenai bagian dalam musala.
Usut punya usut, musala sederhana tersebut merupakan hasil gotong royong warga setempat.
Diketahui, warga memberikan iuran secukupnya guna mendirikan musala untuk tempat beribadah bersama.
"Mushola yang lebih mirip gubuk ini adalah mushola yang dibangun dari hasil urunan dan gotong royong warga," demikian dikutip dari keterangan pada laman kitabisa.com.
Musala yang dibangun pada akhir tahun 2022 itu merupakan satu-satunya bangunan tempat ibadah bagi warga setempat.
Jika menginginkan untuk beribadah ke masjid dengan kondisi yang lebih layak, mereka pun harus menempuh perjalanan sekitar 4 kilometer terlebih dahulu.
"Masjid terdekat berjarak cukup jauh sekitar 4 km dan posisinya harus melewati pematang sawah," demikian dikutip dari keterangan pada laman kitabisa.com.
Potret Kebersamaan Siti KDI dan Putrinya yang Berdarah Turki
Baca SelengkapnyaDi balik semua kesuksesannya, Wika Salim menyebut ada sosok ayah atau ia sebut sebagai bapak yang perannya begitu besar.
Baca SelengkapnyaMeski bergelimang harta, namun keseharian Soimah terlihat jauh dari kesan mewah. Seperti apa sih potretnya? Intip di sini!
Baca SelengkapnyaMeskipun rumah Muzdalifah masih terlihat megah, namun isi rumahnya terlihat kurang terawat, terutama pada bagian perabotan yang digunakan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaMomen tasyakuran 7 bulanan kehamilan Tasyi Athasyia menjadi sorotan karena tidak dihadiri oleh sang ibunda, Ala Alatas. Selain itu, saudara-saudara
Baca SelengkapnyaTyas Mirasih dan Tengku Tezi resmi menjadi pasangan suami istri setelah melangsungkan akad nikah pada Minggu (20/8).
Baca SelengkapnyaBagas Wicaksono Rahadi Setiawan, si sulung, adalah sosok yang tangguh dan penuh semangat.
Baca SelengkapnyaSimak suasana pernikahan Adiba Khanza dan Egy Maulana Vikri yang mewah dan serba putih. Pengantin masih malu-malu!
Baca SelengkapnyaBerikut potret hangat Letjen Agus Subiyanto bersama keluarga usai dilantik menjadi Kasad.
Baca Selengkapnya