Cara Driver Gojek Dapat Orderan sebelum Ada Aplikasi, Ini Penjelasan dari Legenda Hidupnya
Cara Driver Gojek Dapat Orderan sebelum Ada Aplikasi, Ini Penjelasan dari Legenda Hidupnya
Aplikasi ojek online saat ini sudah menjadi bagian hidup dari masyarakat perkotaan.
Penumpang dan driver ojol akan dipertemukan dengan mudah melalui aplikasi yang sudah tertera, titik jemput, tujuan, hingga harganya.
Namun, bagaimana ketika dulu belum ada aplikasi ojek online? Bagaimana para driver ojol ini bekerja? Hal itu tentu cukup menyulitkan penumpang dan driver yang tidak bisa berinteraksi secara langsung.
Gojek, salah satu pelopor ojek online di Indonesia dulu pernah menggunakan sistem menerima orderan tanpa aplikasi. Para driver pun harus menyesuaikan diri dengan sistem tersebut. Simak ulasannya sebagai berikut.
Cara Driver Gojek dapat Orderan sebelum Ada Aplikasi
Sebuah video yang diunggah oleh akun Tiktok @fikriahmadbaihaqi memperlihatkan seorang driver Gojek yang membeberkan bagaimana cara mereka mendapatkan orderan sebelum ada aplikasi Gojek seperti sekarang.
Momen itu dijelaskan langsung oleh Pakde Mul. Seorang driver Gojek pertama yang masih bekerja sampai sekarang. Pria berkumis itu kini menjadi driver legenda hidup Gojek.
berita untuk kamu.
Kata Pakde Mul, ketika belum ada aplikasi, Gojek menggunakan sistem orderan melalui SMS. Dikatakan driver akan mendapatkan telepon dari call center Gojek untuk ditawarkan sebuah pekerjaan mengantarkan penumpang.
Jika driver setuju dengan tawaran yang diberikan oleh Gojek, maka ia akan dikirim melalui SMS informasi berupa titik penjemputan dan tujuan penumpang.
“Jadi dulu itu setiap ada orderan kita ditelepon sama call centernya Gojek. Jadi, dikasih orderan dan call center itu selalu ngasih tahunya itu ‘Pak bisa minta tolong ambil orderan ini?’”
kata Pakde Mul.
“Jadi kalau kita bilang, siap saya akan jalanin orderan ini, masuklah SMS alamat pengantaran dan alamat penjemputannya,” lanjut Pakde Mul.
Mengandalkan ingatan Jalanan
Pakde Mul mengatakan jika pada tahun 2010, ia belum menggunakan fasilitas aplikasi canggih berupa Google Maps. Saat mengantarkan penumpang dengan jarak yang jauh, ia mengatakan sangat mengandalkan ingatannya.
“Ya kalau jauh zaman di 2010 kan belum ada Google Maps. Jadi, Google Maps kita adanya di sini. Jadi kita apal wilayah lah,”
kata Pakde Mul sambil menunjuk kepalanya.
Kata Pakde Mul, dahulu demi mendapatkan driver yang andal, Gojek mengandalkan para ojek pangkalan yang lebih menguasai wilayah. Maka dari itu, fasilitas berupa Google Maps pada masa itu belum benar-benar dibutuhkan.
“Nah, intinya, kepada dulu programnya memberdayakan waktu luangnya tukang-tukang ojek karena yang tahu wilayah ya tukang-tukang ojek,” terang Pakde Mul.
- Muhamammad Farih Fanani
Pengemudi ojek online ini punya alasan tersendiri mengapa ia menolak dibayar.
Baca SelengkapnyaApes, dia kedapatan memperoleh order dari seorang wanita yang bersikap kurang baik.
Baca SelengkapnyaGojek memiliki argumen sendiri yang meyakini pengemudi ojol bukan pekerja waktu tertentu (PKWT)
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Seorang driver ojol di Surabaya, Jawa Timur harus menjadi korban oknum tak bertanggung jawab. Ia tertipu oleh orderan fiktif dalam jumlah cukup besar.
Baca SelengkapnyaPenyedia aplikasi Ojol biasanya memberikan skema tertentu yang dianggap sebagai pengganti THR.
Baca SelengkapnyaSebuah akun Tik Tok @vernanpga membagikan momen manis seorang pria mentraktir roti anak-anak driver ojol.
Baca SelengkapnyaPeserta lolos bisa mengecek lewat aplikasi Pusaka SuperApps yang bisa diunduh di Play Store/Google Play (Android) atau App Store (iOS).
Baca Selengkapnyasetelah pantau selama sebulan lebih melalui aplikasi KAI akhirnya dia mendapatkan tiket
Baca SelengkapnyaTelah menunggu 1 jam di pingir jalan, namun pemesan tak kunjung datang.
Baca Selengkapnya