Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

35 Tahun Jualan di Puncak Lawu, Begini Kondisi Mbok Yem Ditandu Turun Gunung

35 Tahun Jualan di Puncak Lawu, Begini Kondisi Mbok Yem Ditandu Turun Gunung 35 Tahun Jualan di Puncak Lawu. Instagram @magetanbanget ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Sosok Mbok Yem pasti sudah tak asing lagi bagi para pendaki gunung Indonesia. Bahkan ia dikenal sebagai satu-satunya orang yang membuka warung makan di atas puncak Gunung Lawu.

Bersama kedai sederhananya itu, Mbok Yem menjadi primadona bagi para pendaki yang kelaparan di puncak Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Wanita yang memiliki nama asli Wakiyem ini telah 35 tahun membuka warung di sana.

Mbok Yem akan turun gunung sekali dalam setahun, untuk merayakan hari raya bersama keluarga. Menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri tahun ini, Mbok Yem turun gunung dengan ditandu oleh sejumlah warga. Momennya lantas viral dan jadi sorotan publik.

Simak ulasan dan videonya berikut ini, seperti dihimpun dari akun Instagram @magetanbanget, Kamis (28/4).

Warung Mbok Yem yang Legendaris

35 tahun jualan di puncak lawu

twitter @KhofifahIP ©2022 Merdeka.com

Menurut informasi, Mbok Yem mulai membuka usahanya sejak tahun 1980an silam. Agar bisa membantu para pendaki yang mungkin kehabisan logistik di puncak Gunung Lawu berketinggian 3.150 mdpl tersebut.

Lokasi kedai sederhana milik Mbok Yem juga terbilang strategis. Berada tepat di pertemuan tiga jalur pendakian utama, baik dari Cemoro Sewu, Comoro Kandang, dan Cetho.

Melansir dari goodnewsfromindonesia, Mbok Yem kerap menaiki puncak Lawu untuk mencari akar, serta sejumlah bahan herbal alami. Sebelumnya, ia memang berprofesi sebagai peracik jamu tradisional.

Lantaran kerap berjumpa dan berinteraksi dengan para pendaki gunung, Mbok Yem memutuskan untuk membuka warung makanan dan minuman. Untuk bisa memenuhi kebutuhan logistik dari para pendaki gunung yang kekurangan. Warung tersebut lantas jadi tempat tinggal bagi Mbok Yem juga.

Turun Gunung untuk Lebaran

35 tahun jualan di puncak lawu

Instagram @magetanbanget ©2022 Merdeka.com

Mbok Yem akhirnya turun Gunung Lawu untuk merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halamannya. Diketahui Mbok Yem kembali pulang ke rumahnya di Dukuh Dagung, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Hal ini sudah menjadi tradisinya selama setahun sekali untuk merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama keluarga. Mbok Yem turun gunung dengan ditandu. Ia dibantu oleh warga sekitar dan sejumlah pendaki.

Dalam video viral yang beredar, Mbok Yem tampak mengenakan baju hitam dan kerudung merah. Tandu sederhana yang menopang Mbok Yem itu terbuat dari batang bambu yang dirakit sedemikian rupa.

Desain dengan posisi kursi yang terdapat di bagian tengah untuk Mbok Yem duduk. Para pria itu terlihat perlahan dan hati-hati melewati jalanan terjal yang menurun.

Cara Mbok Yem Kulakan

35 tahun jualan di puncak lawu

Instagram @magetanbanget ©2022 Merdeka.com

Tak sedikit warganet yang penasaran cara Mbok Yem untuk memenuhi dagangannya. Mulanya Mbok Yem sendiri yang mengambil dari kaki gunung.

Tapi seiring bertambahnya usia, Mbok Yem pun memilih untuk meminta bantuan dari para porter yang biasanya mangkal di gunung yang terletak antara Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut.

Kabarnya, Mbok Yem harus merogoh kocek sekitar Rp500.000. Itu biaya untuk setiap kali meminta bantuan porter yang menaikkan barang-barang kebutuhan berjualan di puncak Gunung Lawu.

“Barang-barangnya itu pakai porter gaes buat naikin ke Puncak Lawu dan itu harus bayar Rp 500 ribu” tutur pria dalam video yang diunggah di kanal Youtube Ardnen Cruise.

Sumber Listrik Pakai Panel Surya

35 tahun jualan di puncak lawu

Instagram @magetanbanget ©2022 Merdeka.com

Lantaran berada di puncak gunung, ada hal unik yang patut diketahui lagi soal warung Mbok Yem ini. Meski sederhana, tapi di sana tersedia aliran listrik untuk kulkas dan televisi.

Rupanya sumber listrik berasal dari panel surya yang terpasang di bagian atap warungnya tersebut.

Salah seorang anggota pecinta alam yang mengaku pernah merasakan fasilitas di warung Mbok Yem ialah Salah Yeyen Choiri (21). Pendaki asal Jawa Tengah itu menyebutkan jika panel surya yang mengaliri listrik bisa membantu Mbok Yem dan para pendaki yang membutuhkan.

"Mbok Yem itu kan sudah tua, jadi turun gunung hanya setahun sekali kalau pas lebaran saja. Sebagian besar hidupnya itu ada di Gunung Lawu. Makanya ada panel surya untuk listrik yang membantu Mbok Yem beraktivitas, termasuk merawat pendaki yang tiba-tiba sakit dan membutuhkan bantuan" katanya seperti dikutip dari Liputan6.

Momen Mbok Yem Turun Gunung jadi Ramai

Tak ayal video yang mempertontonkan momen Mbok Yem turun Gunung Lawu lantas viral. Banyak warganet yang menyematkan doa, sebagian yang lain masih melontarkan rasa penasarannya.

35 tahun jualan di puncak lawu

Instagram @magetanbanget ©2022 Merdeka.com

"Habis lebaran jangan naik lagi biarin anaknya gantian yang jualan," komentar akun @dilamaelani.

"Kuat banget seng ngangkat...👏👏🔥 mugo sehat panjang umur," tulis akun @sriabisa47.

"Definisi turun gunung sesungguhnya," tulis akun @riedhal_dhandy.

"Berapa sih itu ongkos mudik nya....ngeri... 😂😂😂😂," komentar akun @iw.aniwan97.

"Aqu nyawang koq wedi jlungup...tapi salut 👏👏👏....Panjang umur smuanya ❤️," tukas akun @mbakyu87.

"Bukan orang sembarangan ini mbok yem," komentar akun @diazghfa.

"Kan turun setahun sekali..trus kalo tiap naik lgi apakah di tandu lagi? Semoga sehat sllu mbok yem ..🤗," tulis akun @sari_mulya3.

Video Mbok Yem Ditandu Turun dari Gunung

Video singkat yang memperlihatkan pemandangan alam yang indah dari Gunung Lawu. Ditambah lagi, sosok wanita paruh baya yang tengah ditandu oleh para pria. Video momen kala Mbok Yem ditandu untuk turun gunung itu diunggah pertama kali oleh akun Instagram @jun_alwii dan diunggah ulang oleh banyak media.

Berikut videonya.

      View this post on Instagram

A post shared by MAGETAN (@magetanbanget)

(mdk/kur)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli
Heboh Gundukan bak Gunung Baru Muncul Usai Gempa Bawean Jatim, Ini Penjelasan Ahli

Gundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.

Baca Selengkapnya
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan
Kondisi Pengungsi Erupsi Gunung Ruang di Bitung, Ada yang Sakit Keras dan Pendarahan

327 warga telah dievakuasi pada gelombang ketiga Tim KRI Kakap-811 atau dari TNI Angkatan Laut. Dari jumlah itu, terdapat 192 wanita dan 135 pria.f

Baca Selengkapnya
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Penemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti

Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
FOTO: Kondisi Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk ke Sungai
FOTO: Kondisi Pos Pantau Pintu Air Palmerah Ambruk ke Sungai

Hingga saat ini puing bangunan tersebut masih belum diangkat dari Kali Inspeksi Grogol karena menunggu datangnya alat berat.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk
Dirut Bulog Beberkan Kendala Penyerapan Beras Petani, Termasuk Kelangkaan Pupuk

Jumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.

Baca Selengkapnya
FOTO: Mendekati Hari Raya Idulfitri, Pasar Tanah Abang Diserbu Warga Sampai Mengantre
FOTO: Mendekati Hari Raya Idulfitri, Pasar Tanah Abang Diserbu Warga Sampai Mengantre

Warga menyerbu Pasar Tanah Abang untuk berbelanja kebutuhan lebaran. Di sana mereka bisa memilih dan mencari ragam busana lebaran.

Baca Selengkapnya
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak
Mudik Lebaran 2024, Pemudik di Lampung Antre 3 Jam untuk Masuk Kapal ke Merak

Ratusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.

Baca Selengkapnya
Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa
Pohon Cemara di Temanggung Ini Usianya Mencapai 500 Tahun, Jadi Cikal Bakal Terbentuknya Sebuah Desa

Pohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu

Baca Selengkapnya
Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik
Ini Peta Jalur Rawan Kecelakaan dan Bencana di Bantul saat Arus Mudik

Polres Bantul memetakan jalur rawan kecelakaan dan bencana jelang persiapan menyambut arus mudik Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya