Schneider Electric Taruh Investasi di Startup Energi Terbarukan asal Indonesia, Ini Targetnya
Pendanaan ini diberikan oleh SEEAA dan New Energy Nexus melalui Indonesia 1 Fund sebagai co-investor.
Pendanaan ini diberikan oleh SEEAA dan New Energy Nexus melalui Indonesia 1 Fund sebagai co-investor.
Schneider Electric, mengumumkan investasi impact fund di SolarKita melalui Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA). SolarKita merupakan perusahaan rintisan energi terbarukan di Indonesia.
Pendanaan ini diberikan oleh SEEAA dan New Energy Nexus melalui Indonesia 1 Fund sebagai co-investor. Investasi ini diharapkan dapat membantu SolarKita menyediakan PLTS atap untuk lebih dari 200 rumah tangga.
Indonesia memiliki target bauran energi baru terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025, dimana energi surya dipercaya dapat menjadi tulang punggung sistem energi bersih di Indonesia.
Dengan potensi diperkirakan mencapai lebih dari 3.200 GW, energi surya dapat menjadi pendorong tercapainya Net Zero Emission (NZE) dengan kontribusi sebesar 61 persen dari total sumber listrik pada tahun 2060.
Adapun sektor residensial memiliki peranan signifikan dalam penyerapan PLTS atap dimana potensi pasar di sejumlah kota besar Indonesia seperti Jabodetabek, Surabaya, Jawa Tengah dan Bali diyakini dapat mencapai 34 GW hingga 116 GW.2
Gilles Vermot Desroches, President of Schneider Electric Energy Access dalam keterangan persnya, Rabu (17/1).
Sejak 2019, SEEAA aktif berinvestasi pada perusahaan rintisan di negara-negara Asia Selatan dan Asia Tenggara yang memiliki tujuan mendorong peningkatan akses terhadap energi yang terjangkau dan andal, serta mendorong percepatan transisi menuju energi terbarukan dan net-zero.
Gilles Vermot Desroches, President of Schneider Electric Energy Access
Amarangga Lubis, CEO SolarKita mengatakan pendanaan yang diterima dari New Energy Nexus dan SEEAA terutama bertujuan untuk memperbaiki struktur biaya, meningkatkan kualitas produk dan layanan, meningkatkan penetrasi di pasar residensial, dan mengembangkan teknologi.
“Kami juga akan memperluas jaringan kemitraan dengan mitra pemasang dan penjualan di kota-kota lain di Indonesia sehingga dapat menjangkau lebih banyak pelanggan di wilayah tersebut,” ungkap dia.
Hingga saat ini, Schneider Electric Energy Access Asia (SEEAA) telah berinvestasi di 9 perusahaan rintisan yang tersebar di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Artificial Intelligence saat ini sedang marak. Dari sisi entreprise pun tak ketinggalan.
Baca SelengkapnyaIndonesia merupakan mitra penting China dalam bersama-sama membangun dan berkontribusi terhadap target NZE 2060 di Indonesia.
Baca Selengkapnya100 pemangku kepentingan utama baik dari regulator maupun perusahaan publik dan swasta dalam event Siemens Indonesia Executive Summit.
Baca SelengkapnyaSebelum menarik investor luar negeri, banyak pengusaha dalam negeri yang tertarik untuk bergabung masuk dalam pembangunan proyek IKN.
Baca SelengkapnyaJenderal Moeldoko berharap pameran PEVS ini mampu meningkatkan pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProdusen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) mematok target besar dalam memanfaatkan energi surya, 4,680 MW pada tahun 2030.
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca Selengkapnya