Pakar Hukum UI: Soal penyadapan, AS tak langgar Konvensi HAM
Merdeka.com - Pemerintah AS tidak bisa disalahkan dalam kasus penyadapan akun berbagai portal terkenal asal negara tersebut karena pada dasarnya, baik konvensi HAM internasional maupun hampir semua konstitusi negara-negara, akan meletakkan keamanan nasional sebagai kepentingan yang lebih tinggi.
"Dalam hubungan internasional, kepentingan nasional juga lebih tinggi atas nama kedaulatan negara dan bangsa. Yang harus dijaga adalah jangan sampai hal itu disalahgunakan oleh segelintir pejabat NSA sehingga akan mengaburkan kepentingan keamanan nasional itu sendiri," ujar pakar hukum telekomunikasi UI Edmon Makarim kepada merdeka.com, Minggu (16/6).
Menurut dia, apa yang dilakukan oleh NSA dalam Yahoo secret court seharusnya membuka mata dan menyadarkan semua bawah internet sejak awal adalah sistem komunikasi pertahanan AS yang kemudian dikirim ke publik. "Sesungguhnya dia (internet) sejatinya tidak hanya memfasilitasi komunikasi publik melainkan juga wujud supremasi suatu bangsa terhadap bangsa lain terutama untuk melakukan pemantauan dan pengawasan demi kepentingan nasional bangsa dan negara mereka," tuturnya.
Masyarakat Indonesia, tambahnya, perlu mencontoh sikap AS yang begitu besar menjaga kedaulatan dan keamanannya. Sekarang, lanjut Edmon, pertanyaannya berpulang kembali kepada kesadaran akan kepentingan bangsa dan negara Indonesia sendiri. Apakah masyarakat Indonesia, ujarnya, semua telah menjiwai dan menjalankan amanat pembukaan UUD 45, atau jangan-jangan banyak yang sudah mengkhianatinya.
"Pada sisi yang lain, demi melindungi kepentingan bangsa dan negara serta privacy kita semua selaku warga negara maka perlu kewaspadaan bersama," tuturnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menilai situasi konflik dan kekerasan di Papua semakin mencederai HAM.
Baca SelengkapnyaKonvensi ini lahir sebagai tanggapan terhadap tantangan yang dihadapi oleh banyak negara yang berjuang untuk melawan diskriminasi rasial.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang disorot soal netralitas aparat selama mengawal jalannya Pemilu tahun ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Komnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.
Baca SelengkapnyaCak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres akan digelar Minggu, 7 Januari 2024 mendatang dengan tema Pertahanan dan Hubungan Internasional
Baca SelengkapnyaMenurutnya, dunia internasional melihat Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar ketiga dunia menjalankan pemilu yang tidak cacat dan bermasalah.
Baca SelengkapnyaDebat ketiga capres dan cawapres itu digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 7 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaHaedar mengatakan menjadi pemimpin negara bukan suatu hal yang ringan karena harus mengurusi sangat banyak hal.
Baca Selengkapnya