Doku incar nilai transaksi e-commerce Rp 10 triliun tahun ini
Merdeka.com - Chief Marketing Officer (CMO) PT Nusa Satu Inti Artha (Doku), Himelda Renuat menyatakan pasar e-commerce tahun ini akan semakin moncer.
"Pasar e-commerce Indonesia pada tahun 2015 diperkirakan akan mencapai Rp 50 triliun," ungkapnya ketika ditemui Merdeka.com di kantornya, Jakarta, (4/3).
Tentu saja, kata dia, potensi yang besar ini akan menjadi menarik untuk perkembangan layanan payment gateway. Dirinya menargetkan perusahaan yang digawanginya itu, mengincar pangsa pasar 30 persen dari total market share. "Sekitar 30 persen dari prediksi pasar tahun ini," ujar dia.
Seiring dengan target yang ditetapkan, maka dirinya pun memprediksikan jika nilai transaksinya juga akan meningkat hingga menyentuh Rp 10 triliun. "Harapan kami bisa mencapai Rp 10 triliun di tahun ini," jelasnya.
Maklum, sejak tahun lalu, selain bermain di pasar B2B, Doku kencang melebarkan sayap ke segmentasi mass market. Sehingga di tahun ini pun pasar yang baru disasarnya akan terus melakukan penetrasi. "Meski begitu, kita tetap akan fokus di keduanya. Baik B2B maupun mass market. Untuk soal transaksi, saat ini masih 80 persen untuk B2B, 20 persennya mass market," jelasnya.
Di tahun 2014, Doku tutup buku dengan nilai transaksi Rp 7 triliun. Meningkat sekitar 30 persen dari tahun sebelumnya yakni Rp 5 triliun. Untuk mencapai angka itu, salah satu yang dilakukan Doku adalah dengan mengedukasi masyarakat untuk menggunakan payment gateway daripada sistem pembayaran cash on delivery (COD).
"Kami masih mengutamakan edukasi bagi masyarakat. Mengajak pelan-pelan mereka untuk bertransaksi melalui payment gateway," tutupnya.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaJika terpilih sebagai presiden dia akan coba mengatur bagaimana kehadiran e-commerce tidak mematikan usaha pedagang konvensional.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aturan yang tertuang pada Permendag 31/2023 harusnya benar-benar dilaksanakan dan dipatuhi oleh semua pihak.
Baca SelengkapnyaRencana aturan tersebut dapat merugikan industri media digital yang tengah kena disrupsi tiada henti.
Baca SelengkapnyaNilai ekonomi digital Indonesia diperkirakan akan mencapai USD 146 miliar pada tahun 2025. Angka tersebut menjadi yang terbesar di kawasan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaModus terduga pelaku dalam menjalankan aksinya yakni pinjaman online.
Baca SelengkapnyaProduk dan layanan Bank DKI akan terus diperluas seiring dengan visi Bank DKI untuk mendukung pertumbuhan Jakarta.
Baca SelengkapnyaLazada Indonesia (Lazada) bekerja sama dengan mitra pemberdaya atau enabler, di antaranya AHA Commerce, memiliki komitmen pemberdayaan brand dan penjual lokal.
Baca Selengkapnya