Begini Akibatnya jika Sensor Roket Pesawat Luar Angkasa Terpasang Terbalik, Semua Orang Panik
Kejadian ini menimpa roket Proton-M milik Rusia. Membawa tiga satelit navigasi untuk dikirim ke luar angkasa.
Kejadian ini menimpa roket Proton-M milik Rusia. Membawa tiga satelit navigasi untuk dikirim ke luar angkasa.
Begini Akibatnya jika Sensor Roket Pesawat Luar Angkasa Terpasang Terbalik, Semua Orang Panik
Kejadian ini dialami oleh Proton-M milik Rusia. Sebuah video kembali diunggah di media sosial tentang “kelalaian” engineer memasang sensor roket yang terbalik.
Sensor yang dimaksud adalah sensor angular velocity. Sensor ini fungsinya agar mampu menyeimbangkan diri saat terbang. Kejadian ini terjadi pada 2013 silam.
-
Apa yang membuat panik warga Bumi? Dunia Internet sempat panik setelah mendengar audio dari International Space Station (ISS) yang tidak seharusnya didengar oleh publik.
-
Bagaimana roket menjaga keseimbangan saat terbang? Roket, yang terbang dengan kecepatan tinggi, perlu diseimbangkan agar bisa sampai ke luar angkasa. Desain roket yang tipis dan tinggi dengan gaya dorong yang keluar dari bagian bawah bisa memberikan keseimbangan tersebut.
-
Kenapa NASA dan Roscosmos meminta astronot waspada? Dalam wawancara dengan Washington Post, NASA menjelaskan bahwa Roscosmos telah menggunakan 'kombinasi sealant dan tambalan' untuk menutupi retakan dan juga mengklaim bahwa penilaian risiko internal memberi nilai perbaikan lima dari lima.
-
Apa yang membuat orang takut? Melihat layar kapal viking di kejauhan saja sudah membuat orang-orang ketakutan.
-
Kenapa ilmuwan khawatir dengan komet ini? Komet sebesar ini jika menabrak Bumi tentu bisa berakibat fatal. Maka wajar ilmuwan astronomi khawatir.
-
Kenapa orang takut dengan balon? Globophobia adalah ketakutan terhadap balon. Fobia ini biasanya muncul akibat pengalaman negatif seperti balon yang meledak atau kejadian traumatis terkait suara keras 'ledakan.'
Mengutip Space, Rabu (11/10), roket tanpa awak tersebut membawa tiga satelit navigasi di dalamnya yang nilainya USD200 juta. Praktis, roket itu membawa 600 ton bahan bakar heptyl, amil, dan minyak tanah.
Lalu, Apa yang Terjadi?
Karena permasalahan pemasangan sensor, ketika roket itu diluncurkan dari Kosmodrom Baikonur, Kazakhstan, terjadi ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan itu ternyata berakibat fatal.
Roket yang seharusnya tegak lurus meluncur ke langit, ia tiba-tiba berbalik. Meledak lalu serpihannya menghujam Bumi.
Barang muatannya seberat 600 ton yang didominasi bahan bakar tak hanya meledak saja, tetapi sangat beracun.
Bahan bakar yang terbakar mengeluarkan asap beracun, namun para pejabat kala itu mengatakan sebagian awan ledakan tersebut beruntung tertahan oleh hujan di lokasi peluncuran.
“Dari laporan awal, tidak ada kerusakan pada landasan peluncuran 39 atau 24, di dekat area tumbukan; hanya ada kerusakan kecil pada bangunan di dekatnya,”
ujar pejabat di International Launch Services dalam sebuah pernyataan.
Berikut detik-detik roket Proton-M tiba-tiba berbalik menghujam Bumi akibat sensor terbalik.
Dengan demikian, masalah pemasangan sensor yang terbalik memberikan informasi yang salah pada sistem kontrol penerbangan roket, sehingga ketidakseimbangan pun terjadi.
Dampaknya roket yang seharusnya bekerja sesuai rencana, harus meledak di langit dan berdampak buruk bagi kehidupan di bawahnya karena bahan bakar yang dibawanya beracun.
Perlu diketahui, tiga satelit yang ada di dalam roket itu dimaksudkan untuk bergabung dengan jaringan navigasi Glonass, mitra Rusia untuk sistem GPS Amerika Serikat.
Namun Glonass dilanda masalah, termasuk hilangnya tiga satelit pada bulan Desember 2010 ketika roket Proton lainnya gagal diluncurkan.