Banyak bank di dunia tak rela jika Windows XP mati
Merdeka.com - Masih banyak ATM bank di seluruh dunia yang menggunakan Windows XP. Jika sistem operasi ini mati pada 8 April nanti, maka para bank tersebut pun harus siap-siap migrasi.
Seperti yang dilansir Ubergizmo (17/3), memang banyak pilihan untuk upgrade OS ATM itu entah dengan Windows 7 atau 8. Namun, karena sudah terlalu banyak ATM yang menggunakan OS XP, maka dipastikan akan butuh dana besar untuk melakukan upgrade tersebut.
Tak heran jika dalam beberapa pemberitaan sebelumnya banyak pihak rela membayar Microsoft beberapa juta Dollar Amerika. Tujuannya agar Microsoft rela menunda penghentian dukungan terhadap XP sehingga pihak tersebut tak harus kelimpungan upgrade OS di ATM mereka.
Memang, diperkirakan akan ada uang mengalir sebesar GBP 50-60 dari kantong pada bank pada Microsoft. Jumlah tersebut lebih kecil daripada bank tersebut harus mengupgrade OSnya ke Windows lain.
Microsoft memastikan akan mematikan dukungan penuh terhadap Windows XP pada 8 April mendatang. Dengan begitu, sejak tanggal itu, seluruh risiko keamanan terhadap penggunaan XP sepenuhnya ada di tangan pengguna.
(mdk/nvl)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemitraan BRI dan Microsoft diharapkan terus menghasilkan terobosan untuk kemudahan akses layanan perbankan
Baca SelengkapnyaKehadiran QRIS merupakan inisiasi dari Bank Indonesia bersama Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia untuk menjawab kebutuhan masyarakat.
Baca SelengkapnyaCara memantau transaksi Kartu Kredit BRI di BRImo. Ternyata gampang banget.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bank Dunia yang menyebut Indonesia harus bisa menyediakan lapangan kerja berkualitas agar bisa menjadi negara berpendapatan tinggi.
Baca SelengkapnyaMengoperasikan mobile banking menggunakan wifi publik berisiko terkena serangan yang disebut “man in the middle”.
Baca SelengkapnyaSeorang wanita di Brazil baru-baru ini ditangkap karena diduga membawa orang mati ke bank. Yuk, simak fakta lengkapnya!
Baca SelengkapnyaNilainya berkisar Rp7.500 sampai Rp20.000, tergantung jenis kartu nasabah.
Baca SelengkapnyaIndonesia kalah jauh dari jumlah investasi Microsoft di Malaysia. Apa penyebabnya?
Baca SelengkapnyaPerlu banyak persiapan dan pertimbangan finansial yang harus dilakukan terutama yang baru pertama kali bekerja.
Baca Selengkapnya