Tewaskan 15 Orang, Ini Fakta Tenggelamnya Kapal Penyeberangan di Buton Tengah
Sebuah kapal penyeberangan antar desa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara tenggelam pada Senin (24/7) dini hari.
Sebuah kapal penyeberangan antar desa di Kabupaten Buton Tengah, Sulawesi Tenggara tenggelam pada Senin (24/7) dini hari.
Melansir dari liputan6.com, informasi kejadian ini pertama kali diterima oleh anggota Polsek Mawasangka Tengah pada Senin (24/7) dini hari. Kapal yang mengangkut puluhan orang itu tenggelam usai mengikuti konser kegiatan hari ulang tahun di Buton Tengah.
Mendengar kejadian tersebut, Tim Rescie Siaga SAR Muna menerjunkan satu unit perahu karet sekitar pukul 2.50 WITA. Tim penyelamat dibagi dua untuk melakukan pencarian korban. Tim pertama melakukan penyelamatan di sekitar lokasi dan tim satunya melakukan penyisiran.
kata Kepala Basarnas Kendari, Muhammad Arafah melansir dari Liputan6.com, Senin (24/7).
Menurut Kepala Basarnas Kendari Muhammad Arafah menjelaskan, akibat tenggelamnya kapal tersebut, sebanyak 15 orang ditemukan sudah tak bernyawa. Seluruhnya korban merupakan warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Timur, Kabupaten Buton Tengah. Sementara enam orang lainnya berhasil di selamatkan.
kata Kepala Basarnas Kendari, Muhammad Arafah.
Buntut tenggelamnya kapal yang menewaskan 15 orang, nakhoda kapal diperiksa oleh Satreskrim Polres Buton Tengah. Menurut laporan dari Kasat Reskrim Polres Buton Tengah Iptu Sunarton, nakhoda kapal bernama Saharuddin (50) warga Desa Lagili, Kecamatan Mawasangka Tengah, Kabupaten Buteng. Saat ini, belum ada informasi lebih lanjut terkait nasib nakhoda kapal tersebut. Sementara waktu nakhoda itu statusnya masih diamankan di Polres Buteng.
Informasi yang dirangkum dari merdeka.com, peristiwa tenggelamnya kapal penyeberangan yang membawa 48 orang itu menyebabkan 33 orang lainnya sempat dinyatakan hilang. Setelah regu penyelamat melakukan pencarian dan melakukan pendataan di Teluk Mawasangka, akhirnya seluruh penumpang kapal yang hilang itu berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
ucap Kepala Basarnas Sulawesi Utara, Senin (24/7).
Penumpang perahu penyeberangan adalah warga yang akan menyeberang dari Lanto menuju ke desa mereka usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaSetelah Oey Kiat Tjin wafat, tidak ada sosok kapitan lain yang menggantikannya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaKapal Pinisi Kenzo menjadi wisata kapal pertama dan menjadi daya tarik wisata baru di Danau Toba
Baca SelengkapnyaFakta anggota DPRD Ngawi meninggal dunia di jalan usai jadi korban tabrak lari truk. Ternyata pendekar silat.
Baca SelengkapnyaDiduga masih banyak lagi amunisi yang masih tersimpan di bangkai kapal perang.
Baca SelengkapnyaSeorang pencari rumput kaget menemukan mayat dalam kondisi busuk di bawah jembatan tol Ngawi
Baca SelengkapnyaPenumpang perahu penyeberangan menyeberang usai menghadiri HUT Kabupaten Buton Tengah.
Baca SelengkapnyaBukti jalur kuno itu ditemukan terpisah-pisah. Tugas berat para peneliti untuk menyusun teka-teki yang tersebar di kawasan pegunungan.
Baca Selengkapnya