Nakes di RSUD Pirngadi Medan Demo Pakai APD Terkait Insentif, Ini Faktanya
Merdeka.com - Belasan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan menggelar unjuk rasa, Rabu (10/2) kemarin. Aksi tersebut adalah bentuk protes lantaran dana insentif penanganan Covid-19 yang tak kunjung dibayarkan sejak Mei 2020.
Para nakes ini memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, melakukan unjuk rasa dengan mengelilingi seluruh sarana rumah sakit. Mereka juga membawa karton bertuliskan, "Tolong Bayar Gaji Covid-19".
Salah seorang nakes, Boala Zendrato mengatakan, Ia dan rekan-rekan sejawatnya hanya ingin haknya terpenuhi.
"Kami hanya meminta hak. Kami tidak pernah melawan, dan apapun yang diperintahkan atasan tetap kami jalankan," kata Boala. Melansir dari Liputan6.com, berikut fakta terkait unjuk rasa para nakes ini:
Nakes Mengeluh Insentif Tak Dibayarkan
liputan6.com ©2021 Merdeka.com
Boala menyebutkan, Ia dan para nakes lainnya, selama ini telah menjalankan tugas sesai perintah. Namun, insentif mereka selama berbulan-bulan tak kunjung dibayarkan.
"Hanya dibayar Maret dan April 2020. Dari Mei 2020 hingga saat ini tidak pernah dibayar," sebutnya.
Tenaga kesehatan lainnya, Erfina Pakpahan juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka selalu dijanjikan oleh rumah sakit terkait insentif Covid-19 tersebut. Namun janji tersebut tidak tahu kapan terealisasi.
"Dijanjikan terus, tidak tau sampai kapan," ucapnya.
Pengakuan Pihak Rumah Sakit
©2021 Merdeka.com
Kabid Pelayanan Medis RSUD dr Pirngadi Medan, dr Risma membenarkan hal tersebut. Namun, pihaknya tidak mengetahui kendala terkait pencairan insentif Covid-19 para tenaga kesehatan. Diakuinya, dari Mei sampai Desember 2020 insentif belum cair."Memang sudah dijanjikan dinas insentif dibayar di Februari 2021. Tetapi, sampai sekarang belum juga ada pembayaran," ujarnya.
Masalah Internal Rumah Sakit
Terkait belum dibayarnya insentif Covid-19 para nakes di RSUD dr Pirngadi Medan, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Kota Medan, dr Edwin Effendi menyebut, hal ini merupakan permasalahan internal."Harusnya manajemen yang menjelaskan semua," sebutnya.Menurut Edwin, pihak manajemen RSUD dr Pirngadi Medan tahu persis bagaimana prosedurnya, mulai dari kelengkapan berkas, pengusulan, hingga kesiapan untuk insentif bagi tenaga kesehatan."Kalau kita tinggal meneruskan," ujarnya.
Bantahan Rumah Sakit
Sementara itu, Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan, Edison Peranginangin mengungkapkan, pihaknya sudah menyampaikan berkas tenaga kesehatan Covid-19 ke Dinas Kesehatan Medan. Ia membantah berkas yang dikirim tidak lengkap."Uangnya dikirim ke rekening masing-masing. Petugas yang diusulkan 100-an lebih," ungkapnya.
(mdk/far)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaManajemen rumah sakit sedang mengevakuasi seluruh pasien rawat inap yang terdata sebanyak 102 orang.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaPemerintah masih melakukan pemeriksaan kondisi gedung rumah sakit pasca rentetan gempa pada Minggu (31/12).
Baca SelengkapnyaMeski belum memiliki poli kejiwaan namun untuk penanganan awal masih dapat dilakukan di RSUD Kota Serang.
Baca SelengkapnyaAM sebelumnya dikabarkan tewas usai mengalami luka tusuk di tangan kanan dan pinggang kiri setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaRSKD Dadi Makassar merupakan rumah sakit khusus untuk penanganan pasien dengan gangguan kejiwaan.
Baca Selengkapnya