Lakukan Penganiayaan di RSU Bandung Kota Medan Oleh Oknum Kepolisian, Ini 4 faktanya
Merdeka.com - Kasus penganiayaan yang terjadi di Rumah Sakit Umum (RSU) Bandung, Kota Medan pada Minggu (6/11) pukul 05.00 WIB. Korban penganiayaan ini menimpa tenaga kesehatan (nakes) dan sekuriti rumah sakit tersebut.
Kapolrestabes Medan bersama Kabid Humas Polda Sumatra Utara langsung turun ke TKP dan menerima laporan secara langsung dari direktur Rumah Sakit Umum Bandung. Pihak kepolisian segera melakukan investigasi terhadap kasus tersebut.
"Saya sudah perintahkan personel untuk segera menyelidiki kasus penganiayaan ini," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda melansir dari akun Instagram @poldasumaterautara pada Senin (7/11). Berikut 4 fakta dari kasus penganiayaan yang terjadi di Rumah Sakit Umum Bandung, Kota Medan.
Korban Mengalami Luka Parah
©2013 Merdeka.com/Shutterstock
Aksi ini sempat membuat heboh pihak Rumah Sakit Umum Bandung. Sebab, sekuriti dan perawat di rumah sakit tiba-tiba di datangi sekelompok orang dan melakukan penganiayaan dan pemukulan.
Tindakan yang dilakukan oleh sekelompok yang diduga aparat kepolisian ini mengakibatkan seorang sekuriti mengalami luka cukup parah.
Lima Oknum Kepolisian Sempat DiperiksaMelansir dari ANTARA, Senin (7/11), lima oknum kepolisian yang diduga melakukan penganiayaan sempat diperiksa penyidik Polrestabes Medan dan Propam Polda Sumut.
Salah satu barang bukti yaitu rekaman CCTV pada saat kejadian di Rumah Sakit Umum Bandung Kota Medan.
Pihak kepolisian memastikan bahwa peristiwa yang terjadi di rumah sakit milik anggota DPRD Sumut sekaligus Bendahara DPD PDI Perjuangan Sumut, Meriatha Sitepu ini bukanlah penyerangan terhadap rumah sakit.
Terjadi Kesalahpahaman
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kejadian ini bermula dari kesalahpahaman seorang anggota Polri yakni Bripda berinisal T dengan sekuriti RSU Bandung dan salah seorang perawat.
Berawal dari tempat nongkrong, seorang perawat bersama temannya mabuk di salah satu kafe. Pada pukul 04.00 WIB dini hari, mereka menuju hotel dan memesan dua kamar.
Karena dua perempuan dalam keadaan mabuk, Bripda T mengunci mereka dari luar kamar. Namun, perawat yang dikunci di dalam tersebut marah dan menelepon rekannya yang bekerja di RSU Bandung.
Cekcok tidak terhindarkan antara perawat dan Bripda T. Tak berselang lama, Bripda T bersama rekan-rekannya yang berjumlah enam orang dan satu warga sipil mendatangi RSU Bandung. Mereka langsung memukul sekuriti dan perawat laki-laki di halaman rumah sakit. Aksinya ini sempat terekam oleh CCTV.
Pelaku Ditetapkan sebagai Tersangka
Setelah melakukan penyelidikan, lima oknum anggota kepolisian yang terlibat dalam penganiayaan terhadap petugas kesehatan dan sekuriti Rumah Sakit Umum Bandung akhirnya ditangkap.
Pihak kepolisian enggan membeberkan lebih dalam mengenai motif penganiayaan yang dilakukan oleh kelima anggota kepolisian tersebut. Seperti dugaan awal, kasus ini dipicu adanya kesalahpahaman dan masalah pribadi.
"Bukan penyerangan, (tapi) penganiayaan. Ada lima anggota yang sudah diperiksa oleh Propam Polda," terang Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hadi Wahyudi.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak peduli apapun rintangan, hambatan, ujian, cobaan, dan medan yang terjal harus ditempuh untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban RZ telah dimintai keterangan sebagai saksi bersamaan dengan tujuh orang lainnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaBerikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.
Baca SelengkapnyaIni adalah rumah sakit pribumi tertua. Rumah sakit itu adalah RS PKU Yogyakarta yang didirikan oleh K.H. Sudja’ dan disetujui oleh K.H. Ahmad Dahlan.
Baca SelengkapnyaBegini duduk perkara kejadian versi korban. pelaku memanggil korban ke ruangannya
Baca SelengkapnyaDemi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaMemberlakukan satu arah beberapa kali untuk mengatasi penumpukan agar kendaraan
Baca Selengkapnya