Komoditi andalan dari salah satu wilayah di Provinsi Bangka Belitung berpeluang menjadi Indikasi Geografis oleh Kemenkumham.
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman hasil bumi yang khas dan tidak ada habisnya. Bahkan, beberapa di antaranya hanya tumbuh subur di wilayah tertentu. Sama seperti halnya Teh Tayu Jebus khas Bangka Barat ini.
Baru-baru ini Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan koordinasi untuk menetapkan Teh Tayu Jebus menjadi indikasi geografis. (Foto: Pixabay)
Teh andalan dari Bangka Barat ini memiliki periode sejarah yang cukup panjang. Lebih dari itu, Teh Tayu pun konon sengaja dibawa oleh masyarakat Tiongkok. Sekarang, Teh Tayu Jebus sudah menjadi komoditas penting dan menjanjikan untuk di masa yang akan datang.
Lantas, apa itu Teh Tayu Jabus dan arti dari Indikasi Geografis? Simak rangkuman informasinya yang dirangkum oleh merdeka.com berikut ini.
Mengutip dari situs distan.babelprov.go.id dan beberapa sumber lainnya, asal-usul Teh Tayu Jabus ini rupanya bukan tanaman asli Indonesia. Akan tetapi, daun-daun teh tersebut hidup dan tumbuh di dataran tinggi Tingkok.
Teh ini bisa ada di Bangka Barat karena beberapa bibitnya sengaja dibawa oleh orang-orang pekerja Tiongkok saat pemerintahan Hindia-Belanda kemudian ditanam di Bangka Belitung.
Meski teh ini tumbuh di dataran tinggi, namun seiring berjalannya waktu Teh Tayu sudah beradaptasi dengan karakter tanah di Bangka Belitung. Sehingga menghasilkan teh berkualitas dan spesifik. (Foto: Liputan6.com)
Teh Tayu Jabus yang sudah tumbuh sekitar puluhan tahun ini berada di Desa Ketap, Kecamatan Jebus.
Pemerintah setempat sudah melakukan upaya untuk melestarikan warisan dan meningkatkan nilai jual teh tersebut.
Melansir dari kanal Antara, teh ini sangat berkhasiat bagi tubuh. Menurut penikmat Teh Tayu, minuman ini mampu menghilangkan rasa pusing, memberikan efek relaksasi, meningkatkan nafsu makan, hingga menurunkan tekanan darah.
Selain itu, teh ini memiliki aroma dan cita rasa unik yang tidak dimiliki oleh teh-teh lainnya. Salah satu keistimewaannya yaitu tidak kental dan rasa tehnya lebih tebal.
Teh dengan nama ilmiah Camelia sinensis ini sudah hidup sejak 2.737 tahun Sebelum Masehi pada masa Kekaisaran Sheh Nong. Lambat laun teh ini mulai tersebar ke penjuru negara yang menghadirkan tradisi minum teh.
Di Bangka Barat, teh ini sangat menjanjikan dan memiliki potensi yang besar untuk di masa yang akan datang. Harapannya, masyarakat bisa menanam teh ini bukan lagi dipetik daunnya, melainkan juga menjadi tanaman hias di depan rumah.
Keunggulan dan keistimewaan yang terkandung dalam Teh Tayu Jabus ini memicu potensi untuk dimasukkan ke Indikasi Geografis oleh Kemenkumham Bangka Belitung.
Menurut situs resmi dgip.go.id, Indikasi Geografis merupakan suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang atau produk yang karena faktor lingkungan geografis termasuk faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang yang dihasilkan.
Tanda yang diberikan tersebut bisa berupa nama tempat, daerah, wilayah, kata, gambar, huruf, dan sebagainya.
Bukan hanya bagi penduduknya saja, Indonesia punya sederet fakta yang menarik bagi masyarakat dunia.
Baca Selengkapnya
Secara geologi situs ini terbentuk dari batu gamping koral dengan keadaan pesisir tanjung berupa pantai bertebing karang terjal hingga landai.
Baca Selengkapnya
Ada spesies kantong semar yang membuat dua orang asal Jerman rela ke Gunung Sibuatan hanya untuk melakukan penelitian terhadap tumbuhan tersebut.
Baca Selengkapnya
Danau ini spesial karena letaknya yang berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut hingga membuatnya jadi danau tertinggi di Asia Tenggara.
Baca Selengkapnya
Bukit Barisan dengan gagah membentang di sepanjang pulau Sumatra ini memiliki deretan fakta unik yang belum banyak orang ketahui.
Baca Selengkapnya
Badan Geologi Kementerian ESDM memaparkan analisis tentang gempa bumi magnitudo 6,2 yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Baca Selengkapnya
Malam tahun baru terjadi bencana alam gempa bumi yang melanda Kabupaten Sumedang.
Baca Selengkapnya
Tak jarang di Gunungkidul terdapat bukit yang tersusun dari batu karang seperti yang berada di lautan.
Baca Selengkapnya
Pada 2024 ini Kabupaten Kediri berusia 1220 tahun.
Baca Selengkapnya
Follow
Rekomendasi