Tips Bagi Penderita Hipertensi untuk Bisa Berpuasa Ramadan dengan Aman
Merdeka.com - Menjalankan puasa Ramadan dengan aman bisa menjadi hal yang cukup menantang terutama bagi pasien hipertensi. Kondisi yang mereka miliki bisa membuat kesulitan dalam menjalani puasa secara lancar.
Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fitri Hudayani, SST, SGz, MKM menyarankan kepada para penderita darah tinggi atau hipertensi untuk disiplin dalam mengonsumsi obat dan menjalani pola hidup sehat.
"Kalau hipertensi yang masih sering melonjak tekanan darahnya, kemungkinan disebabkan karena tidak teraturnya minum obat hipertensi. Itu yang harus diwaspadai dan disadari di mana jika sudah dengan hipertensi maka kuncinya adalah rajin kontrol ke dokter, minum obat dan dipatuhi serta jalani pola hidup sehat," jelas Fitri dilansir dari Antara beberapa waktu lalu.
"Artinya sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, silahkan lakukan pengecekan dan konsultasi ke dokter dan mulai ubah pola hidup sehat," sambungnya.
Lebih lanjut, Fitri mengatakan bahwa melakukan pengendalian akan jauh lebih baik untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan akibat hipertensi. Misalnya saja seperti serangan stroke.
"Jika kita mengidap hipertensi, maka melakukan pengendalian akan jauh lebih baik untuk menghindari kondisi yang tidak diharapkan misalnya seperti serangan stroke," kata Fitri.
Penderita hipertensi lebih sensitif mengalami keluhan saat menjalankan puasa. Mereka yang mengidap penyakit tersebut bisa saja mengalami kondisi seperti pusing, rasa berat pada tengkuk, mual, serta muntah.
Jika mengalami keluhan tersebut, tentunya hal itu akan mengganggu kenyamanan berpuasa. Untuk menghindari situasi tersebut, maka pengidap hipertensi perlu menjaga tekanan darah agar tetap terkendali. Selain itu, jika merasa sudah tidak kuat untuk menahan rasa sakit yang dialami, sebaiknya segeralah untuk berbuka dengan mengonsumsi air mineral.
"Jika kecenderungan tekanan darah kita tinggi, maka secepatnya lakukan tindakan penanganan dengan meriksakan diri. Karena hipertensi bukan sesaat saja. Biasanya memang sudah ada riwayat," pungkasnya.
Untuk menjaga tubuh tetap prima di bulan suci Ramadhan, Fitri pun menyarankan agar penderita darah tinggi atau hipertensi untuk beristirahat yang cukup, hindari stres dan berolahraga yang tidak memberatkan.
Makanan yang Harus Dihindari
Fitri mengimbau agar para penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi membatasi asupan makanan yang mengandung natrium dan lemak tinggi, khususnya di bulan Ramadhan.
"Untuk hipertensi kuncinya sama seperti hari biasa. Membatasi makanan yang tinggi natrium, tinggi lemak dan cukup serat," terang Fitri.
Fitri menjelaskan bahwa serat biasa didapat dari sayur dan buah. Sementara olahraga bisa tetap dilakukan meski dalam keadaan puasa namun intensitasnya disesuaikan.
"Olahraga rutin yang tidak memberatkan khususnya pada kondisi puasa. Hanya saja jika pada bulan puasa, makanan yang dihindari sangatlah berlimpah," tambahnya.
Lebih lanjut, Fitri menjelaskan makanan tinggi natrium yang harus dihindari antara lain seperti makanan asin, makanan yang diawetkan, makanan dengan bumbu penyedap yang banyak, serta makanan olahan.
Di bulan Ramadhan, Fitri mengingatkan agar penderita hipertensi dapat lebih ekstra menjaga asupan yang dikonsumsi. Terutama hidangan-hidangan yang biasanya disediakan sebagai menu berbuka puasa. Misalnya saja seperti takjil gorengan, atau makanan selingan setelah tarawih yang tinggi natrium dan lemak.
"Oleh sebab itu, dianjurkan untuk berbuka dengan buah segar dan minum air putih. Buah bisa digantikan dengan mengonsumsi kurma sebanyak tiga buah. Selain itu, perlu berhati-hati juga saat mengikuti acara buka bersama. Penderita hipertensi harus bisa melakukan kontrol pemilihan makanan," tutupnya.
Terakhir, agar penderita hipertensi dapat menjalani puasa degan lancar di bulan Ramadhan, Fitri pun menyarankan untuk mengonsumsi sayuran, cukup istirahat serta tetap teratur dalam mengonsumsi obat. Hal penting lain adalah tetap berkonsultasi dengan dokter untuk memantau kondisi tekanan darah agar lebih aman saat berpuasa.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demi kesehatan dan penyesuaian dengan waktu, konsumsi obat perlu diatur kembali saat menjalani puasa Ramadan.
Baca SelengkapnyaTips minuman herbal dari dokter Zaidul Akbar agar kuat saat berpuasa.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) memberikan panduan atau tips menjaga kesehatan selama puasa di bulan Ramadan agar kondisi tubuh tetap fit.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada saat bulan Ramadan, seseorang biasa mengalami kurang tidur sehingga menimbulkan rasa mengantuk di siang hari.
Baca SelengkapnyaPada bulan Ramadan ketika mana umat Muslim menjalankan ibadah puasa, penting bagi penderita diabetes untuk memperhatikan kadar gula darah dalam tubuh mereka.
Baca SelengkapnyaWakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pasien diabetes tetap bisa berpuasa di bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaPraktisi kesehatan masyarakat Ngabila Salama membagikan sejumlah kiat untuk menjaga berat badan tetap ideal selama merayakan Hari Raya Idulfitri 2024.
Baca SelengkapnyaSejumlah makanan harus dihindari konsumsinya saat berdekatan dengan konsumsi obat.
Baca SelengkapnyaAda beberapa jenis makanan sehari-hari yang sangat cocok untuk dikonsumsi oleh penderita hipertensi.
Baca Selengkapnya