Pasangan Suami Istri Disarankan Menunda Kehamilan saat Masa Pandemi
Merdeka.com - Banyak pasangan yang menginginkan untuk memiliki momongan, walau begitu, di saat pandemi seperti sekarang, mereka disarankan untuk mempertimbangkannya. Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Hasto Wardoyo menyarankan untuk menundanya terlebih dahulu.
"Untuk yang belum hamil, mari hitung-hitung dulu, mari merencanakan kehamilan ini menguntungkan atau tidak," kata Hasto dalam live Instagram antara Klikdokter dengan BKKBN beberapa waktu lalu.
Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan soal kehamilan di tengah wabah COVID-19 yang terjadi di Indonesia dan dunia ini. Pertama, kehamilan menurunkan daya tahan tubuh. Perempuan yang hamil bakal mengalami penurunan daya tahan tubuh agar tubuh tidak menolak sang janin.
"Kalau imunitas turun, tubuh mudah kena infeksi," jelas pria yang juga dokter spesialis obstetri dan ginekologi konsultan ini.
Kedua, perempuan hamil rentan mengalami mual dan muntah alias morning sickness. Ketika hal ini terjadi, asupan makanan jadi berkurang alhasil nutrisi tubuh tidak cukup.
"Sudah daya tahan tubuh menurun, nutrisinya tidak cukup, ini tambah berat lagi. Jadi harus hitung-hitung dulu," tuturnya.
Ketiga, belum diketahui efek obat untuk Corona. Hasto menerangkan bahwa pembentukan organ-organ tubuh janin terjadi di delapan minggu pertama kehamilan. Bila misalnya seorang perempuan hamil mengalami infeksi, apalagi infeksi Corona, lalu terpaksa minum obat, belum diketahui efeknya bagi janin.
"Misalnya demam, kan kita enggak tahu apa pengaruh obat-obat untuk pengobatan Corona bagi orang yang hamil," kata pria pakar fertilitas ini.
Terakhir, tenaga medis dan fasilitas kesehatan terbatas. Pada saat pandemi Corona seperti saat ini ada imbauan agar tidak mengunjungi rumah sakit atau fasilitas kesehatan guna meminimalisasi terinfeksi Corona.
Hasto mengingatkan bahwa dari 100 kehamilan minimal ada 5 orang yang tidak berlanjut kehamilannya atau mengalami keguguran. Dalam kondisi tersebut, bila mengalami keguguran tentu akan sulit mendapatkan layanan tenaga medis dan fasilitas kesehatan.
"Atas dasar alasan-alasan tadi, alangkah bijaknya yang belum hamil dipikir seribu kali, untuk ditunda dulu," sarannya.
"Nanti kalau pandemi berlalu, direncanakan kehamilan," tandasnya.
Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen pasangan suami istri bagikan perjalanan gowes ke Makkah ini curi perhatian.
Baca SelengkapnyaDokter spesialis ortopedi inisial MY membantah telah mencabuli istri pasiennya, wanita hamil berinisial TA (22). Dia siap dihukum jika tuduhan itu terbukti.
Baca SelengkapnyaWaspadai gejalanya jika sering mengalami menstruasi terlambat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mengalami gangguan tidur saat hamil adalah hal yang umum terjadi dan dapat diatasi.
Baca SelengkapnyaBegini keharmonisan pasutri polisi saat mengurus rumah tangga di luar kegiatan dinas. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaDi musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaPerjalanan mudik lebaran perlu dipersiapkan dengan sangat tepat terutama bagi ibu hamil.
Baca SelengkapnyaSempat mengalami keguguran di usia kehamilan trimester awal, Olivia mengaku bahwa kini jauh lebih santai menjalaninya.
Baca Selengkapnya