Mengenal lebih dalam Post Traumatic Stress Disorder
Merdeka.com - Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) disebut juga dengan gangguan kecemasan parah akibat dari trauma psikologis yang pernah dialami oleh seseorang. Di masa lampau, PTSD memiliki berbagai macam jenis nama yang tidak ada kaitannya dengan kondisi kesehatan manusia, sampai akhirnya pada tahun 1980an PTSD pun dianggap sebagai gangguan kesehatan. Kenali lebih dalam mengenai PTSD seperti yang dilansir dari Health Me Up (14/03) berikut ini.
Sebab PTSD
PTSD disebabkan oleh pengalaman yang luar biasa yang berhubungan dengan ancaman kematian, kondisi dan luka fisik. Hal-hal yang menyebabkan trauma, seperti bencana alam, serangan fisik, perang, masuk penjara, penganiayaan seksual, serangan teroris, kekerasan domestik dan kelompok, dan pelecehan domestik, mampu memicu PTSD. Kasus-kasus tersebut menyebabkan perubahan pada neurokimia otak.
Gejala PTSD
Gejala pertama disebut hyperarousal, dimana penderita akan selalu merasa cemas, susah berkonsentrasi, dan menganggap lingkungan sekitarnya tidak aman. Pasien juga akan mudah terganggu saat tidur dan sangat mudah marah.
Gejala kedua adalah excessive avoidance, dimana orang-orang yang mengalami PTSD akan menarik diri dari lingkungan. Mereka seolah-olah tampak terpisah dan mati rasa, sehingga berhenti bersosialisasi akan mereka lakukan. Beberapa orang bahkan menyangkal kejadian yang membuat mereka trauma untuk mengatasi perasaan sakit yang mereka rasakan.
Gejala terakhir disebut dengan reliving trauma, dimana penderita cenderung mengalami mimpi buruk atau kilas balik kejadian yang membuat mereka trauma secara terus-menerus. Gejala ini merupakan hal yang paling menyakitkan bagi pasien.
Diagnosis PTSD
PTSD dapat diketahui oleh para psikologi atau ahli kesehatan mental yang sudah ahli dengan cara mewawancarai penderita sambil mencocokkan gejalanya dengan daftar khusus yang mereka miliki. Ada juga kuisioner yang dilakukan untuk mengetahui seberapa parah kondisi seseorang yang mengalami PTSD.
Pengobatan PTSD
Meditasi sebaiknya dilakukan untuk mengurangi rasa cemas dan khawatir yang dialami oleh penderita PTSD. Terapi juga disarankan bagi para pasien untuk mengerti kondisi mereka seutuhnya dan mengubah pemikirannya terhadap kejadian yang pernah dialami untuk mengurangi perasaan trauma.
Gaya hidup PTSD
Penyembuhan PTSD membutuhkan proses dan memakan waktu yang lama, oleh sebab itu para penderita disarankan untuk tidak tergesa-gesa dalam menjalani pengobatan. Dukungan dari keluarga, teman, terapis, dan lingkungan sekitar juga bisa membantu proses penyembuhan pasien.
Jika Anda mengalami gejala dari PTSD yang disebutkan di atas, jangan malu untuk mengkonsultasikannya dengan terapis setempat untuk mendapatkan penanganan secara tepat.
(mdk/riz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian besar yang dialami oleh anak dapat memunculkan rasa trauma yang berdampak panjang di kehidupan mereka.
Baca SelengkapnyaMelihat bunuh diri bisa sebabkan trauma pada diri seseorang, ini sejumlah cara mengatasinya.
Baca SelengkapnyaPerasaan cemas dan takut ketika menghadapi sesuatu normal terjadi. Namun, harus diperhatikan apabila ketakutan berlanjut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gangguan psikosis merujuk pada kondisi mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan realitas.
Baca SelengkapnyaTrauma perlu segera ditangani dengan untuk meminimalisir berbagai dampak.
Baca SelengkapnyaMelantur saat berbicara bisa disebabkan oleh kondisi bernama psikosis yang merupakan keadaan mental yang kompleks.
Baca SelengkapnyaPost-holiday blues adalah kondisi psikologis yang umum terjadi setelah liburan berakhir.
Baca SelengkapnyaDepresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.
Baca SelengkapnyaDepresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.
Baca Selengkapnya