Kenali Perbedaan antara Mimpi Buruk dan Teror Tidur pada Anak
Merdeka.com - Tidur merupakan hal yang sangat diperlukan anak untuk tumbuh kembangnya secara optimal. Walau begitu, ada kemungkinan gangguan tidur pada anak berupa mimpi buruk dan teror tidur yang kadang tidak disadari.
Dokter spesialis anak dari ZAP Premier, dr. Eugenia Permatami Herwansyah, SpA mengatakan pada anak usia 3-5 tahun terdapat beberapa masalah gangguan tidur. Hal tersebut disebabkan karena stres aktivitas yang dia lakukan pada siang hari.
Ada dua penyebab umum yang membuat anak terbangun di malam hari yakni nigthmare atau mimpi buruk dan teror tidur. Mimpi buruk merupakan keadaan ketika dia terbangun di tengah malam, bisa dengan menjerit atau menangis.
Pada hari berikutnya, anak tersebut dapat menceritakan kembali dengan jelas apa yang dialaminya tentang mimpi semalam. Sedangkan teror tidur, anak sama sekali tidak sadar dengan apa yang terjadi pada malam hari, meski sama-sama terbangun dengan teriakan dan tangisan.
"Kalau night terror ini, dia bisa terbangun dan buka mata tapi dia tidak sadar. Dia teriak, ditenangin langsung bisa tidur lagi. Kalau mimpi buruk, itu apa yang terjadi di siang hari kebawa mimpi dan si anak ingat banget mimpinya," ujar dr. Eugenia dalam bincang-bincang daring beberawapa waktu lalu dilansir dari Antara.
"Dia besoknya bisa menceritakan ulang mimpinya seperti apa. Kalau night teror dia tidak sadar dengan apa yang dia lakukan. Ketika pagi kita bilang, 'Adik kamu semalam kenapa' dan kita ceritakan, dia tidak akan ingat. Ini mirip juga dengan berjalan saat tidur. Itu terjadi di alam bawah sadarnya," kata dr. Eugenia melanjutkan.
dr. Eugenia mengatakan penyebab dari mimpi buruk dan teror tidur adalah aktivitas serta perilaku anak di siang hari. Stres atau kondisi yang tidak menyenangkan menjadi pemicu utama anak mengalami mimpi buruk.
"Pada saat tidur tidak hanya berkaitan dengan kognitif tapi ada aktivitas motorik di otak depan yang menyimpan memori-memori aktivitas di siang hari baik yang menyenangkan atau tidak menyenangkan," kata dr. Eugenia.
"Terus di situ diproses dan akhirnya saat tidur akan memiliki koneksi dan terbawa dalam tidur. Kalau memang peristiwa tersebut sangat tidak mengenakkan maka bisa tiba-tiba terbangun," tandasnya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidur larut malam bukanlah hal yang baik bagi setiap orang, termasuk anak-anak. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan mereka.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum 10 cara mengatasi batuk kering pada anak dengan aman dan efektif.
Baca SelengkapnyaAnak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rasa "berat" karena kurang tidur bisa membuat kita lebih mudah lelah. Akumulasi stres fisik & emosional dari kelelahan itu kemudian bisa membuat susah tidur.
Baca SelengkapnyaPada saat tidur, biasanya napas kita akan terdengar lebih teratur namun lebih keras dibanding biasanya. Ini Penyebabnya.
Baca SelengkapnyaPada saat kita bangun tidur, berbagai hal mungkin terjadi pada diri kita termasuk munculnya bau ketiak yang tak sedap.
Baca SelengkapnyaBayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.
Baca SelengkapnyaJari tangan kaku saat bangun tidur bisa menjadi tanda penyakit tertentu.
Baca SelengkapnyaSelama ini, banyak orang percaya bahwa paru-paru basah terjadi akibat kebiasaan tidur di lantai. Namun ternyata faktanya tidak seperti itu.
Baca Selengkapnya