Anak obesitas lebih sulit belajar matematika

Merdeka.com - Ilmuwan dari University of Missouri menemukan bahwa obesitas pada anak, terutama pada mereka yang masih duduk di sekolah dasar bisa mengurangi kemampuan anak dalam matematika.

Pada 40 tahun belakangan ini obesitas pada anak semakin meningkat dan telah dikaitkan dengan banyak masalah kesehatan.

"Penemuan ini menunjukkan kaitan yang rumit antara berat badan anak, kemampuan sosial dan emosional mereka, serta kemampuan dalam bidang akademik," kata Sara Gable, profesor di MU Department of Nutrition and Exercise Physiology seperti dilansir oleh Times of India.

Dalam penelitian ini Gable mengamati lebih dari 6.250 anak di Early Childhood Longitudinal Study - Kindergarten Cohort, sampel yang dianggap representatif secara nasional.

Anak-anak tersebut diamati sejak mereka duduk di TK hingga kelas 5 SD. Selain itu, data yang diambil adalah mengenai keluarga mereka, kemampuan interpersonal dan emosional, serta nilai akademik yang nantinya akan dikaitkan dengan berat badan mereka.

Saat dibandingkan dengan anak yang tak pernah mengalami obesitas, anak yang memiliki kecenderungan obesitas memiliki kemampuan yang buruk dalam matematika, dimulai ketika mereka duduk di kelas 1 SD.

Kemampuan matematika mereka semakin memburuk hingga kelas 5. Bagi anak-anak yang baru mengalami obesitas pada usia lebih dewasa, kemampuan mereka dalam matematika mulai menurun sejak kelas 3 SD.

Ditambah lagi, anak perempuan yang mengalami obesitas akan memiliki kemampuan sosial yang lemah. Sementara itu, anak laki-laki dan perempuan yang mengalami obesitas akan merasa lebih sedih, kesepian, dan lebih mudah cemas dibandingkan anak yang tidak mengalami obesitas.