Tanggapi 5 Isu Ini, Jokowi Sampai Jelaskan Berulang-ulang
Merdeka.com - Konstelasi politik jelang Pilpres 2019 menghangat. Banyak isu berseliweran. Terutama isu-isu negatif, bahkan cenderung fitnah. Seperti yang menyerang pada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan dalam pidatonya dengan nada serius menjelaskan dan meluruskan isu-isu negatif. Bahkan belakang Presiden Jokowi berulang kali menjelaskan isu yang sama di tempat berbeda-beda. "Selama empat tahun saya diam, dan berdasarkan survei 9 juta orang Indonesia percaya isu tersebut. Saya sudah sabar, sabar," kata Jokowi.
Berikut ini adalah momen-momen saat Jokowi meluruskan isu-isu negatif yang menyerang dirinya:
Jokowi: Saya Itu Muslim
Jokowi seringkali disebut sebagai orang yang anti Islam. Jokowi menepis tudingan-tudingan itu. Dia menegaskan bahwa dirinya merupakan muslim. Mantan Gubernur DKI itu mengatakan jika selalu mendukung segala tentang kegiatan-kegiatan Islam. Salah satu penjelasannya saat menghadiri acara Peresmian Pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI Kabupaten Bogor Angkatan XII Tahun 2018, Jawa Barat, Rabu (8/8)
"Ada yang bilang, Presiden Jokowi tidak pro-Islam. Ya bagaimana? Saya itu Muslim. Setiap hari, setiap minggu, setiap bulan juga dengan Kiai Ma'ruf Amin," kata Jokowi.
Soal Antek Asing
Saat memasuki kampanye pilpres, Jokowi selalu dikaitkan dengan isu antek asing. Jokowi berkali-kali memjawab isu tersebut. Jokowi membuktikan aset yang dikuasai oleh asing sudah diambil alih. Di antaranya, tahun 2015 Blok Mahakam puluhan tahun dikuasi oleh Prancis dan Jepang, sudah diambil oleh Pertamina.
Kedua, pada tahun 2018 Blok Rokan di Riau yang puluhan tahun dikuasi oleh Amerika, sekarang dikelola pertamina. "Dan terbaru Freeport yang selama 40 tahun kita hanya diberi 9 persen saham, sekarang sudah 51 persen kita pegang mayoritas," kata Jokowi saat memberikan sambutan di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang, Selasa (18/12).
Jokowi: Jangan Dipikir Saya Utang Segede Itu
Presiden Jokowi geram dengan pemberitaan di media sosial tentang isu utang pemerintah yang jumlahnya mencapai ribuan triliun rupiah. Jokowi menegaskan, utang itu bukan karena kebijakannya melainkan sudah ada dari pemerintah sebelumnya.
"Isu utang, saya dilantik itu utangnya sudah Rp 2.700 triliun, ya saya ngomong apa adanya. Bunganya setiap tahun Rp 250 triliun. Kalau empat tahun sudah tambah seribu. Ngerti ndak ini? Supaya ngerti, jangan dipikir saya utang segede itu, enak aja," kata Presiden Jokowi dengan nada kesal saat memberikan sambutan dalam acara Konvensi Nasional Galang Kemajuan Tahun 2018 di Ballroom Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4).
Jokowi: Masak Ada PKI Balita
Berkali-kali Presiden Jokowi dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Berkali-kali juga Jokowi membantah tidak terlibat dengan organisasi terlarang tersebut. Dalam beberapa pidatonya, Jokowi sering mengklarifikasi isu ini.
"Saya lahir pada tahun 1961. PKI dibubarkan sekitar tahun 1965 atau 1966. Pada tahun 1965 umur saya kan baru 4 tahun. Masak ada PKI balita," kata Jokowi.
Terkait isu yang menyebutkan dirinya PKI, Jokowi mempersilakan masyarakat untuk mengkroscek langsung ke tempat kelahirannya di Solo, terutama terkait silsilah keluarganya. "Saya muslim, bapak ibu saya juga muslim. Silakan ditanyakan ke daerah asal saya, takmir masjid di sana," kata Jokowi.
Soal Kriminalisasi Ulama
Presiden Jokowi juga menanggapi soal isu kriminalisasi ulama. Dalam berbagai kesempatan Jokowi sering berbicara soal isu ini. Seperti saat menghadiri acara rakernas relawan Bravo-5, di Putri Duyung Cottage, Ancol, Jakarta Utara, Senin (10/12).
"Kriminalisasi ulama bagaimana mungkin? Yang pertama, Pak cawapres kita ini adalah ulama yang paling udah paling atas bener. Pak Kiai Ma'ruf Amin ketua MUI, kok isu isu seperti ini masih berani keluar?" ujar Jokowi.
"Kita ini tiap hari ketemu ulama, tiap hari ke pondok pesantren ketemu ulama, tiap hari masuk ke pondok juga ketemu para kiai," kata Jokowi.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi meminta pihak yang menemukan kecurangan untuk melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Baca SelengkapnyaIa menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Jokowi, akan lebih baik apabila debat terakhir Pilpres 2024 saling menyampaikan visi yang substansial dan berguna bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaMegawati merayakan bertambah usia yang ke-77 pada hari ini.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan Gibran hanya tinggal mengikuti debat saja.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat membahas berbagai isu, sepeerti hak angket dugaan kecurangan Pemilu hingga harga beras
Baca Selengkapnya