Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suasana Debat Pamungkas Pilkada Depok: Panas dan Sengit

Suasana Debat Pamungkas Pilkada Depok: Panas dan Sengit Pengundian nomor urut Pilkada Depok 2020. ©2020 Merdeka.com/Nur Fauziah

Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok telah menggelar debat ketiga Pilkada Depok 2020. Ini adalah debat pamungkas yang digelar KPU Depok pada Jumat (4/12) malam. Dalam debat semalam dua pasangan calon yaitu Pradi Supriatna-Afifah Alia dan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono terlihat sengit dan saling serang. Debat semalam berbeda dengan dua debat sebelumnya yang terlihat landai. Semalam adu argumen dan pertanyaan dari masing-masing paslon terjadi begitu sengit.

Bermula ketika Pradi memaparkan soal pengelolaan budaya Depok yang menurutnya tidak dikelola dengan baik. Sehingga dia dan pasangannya berjanji akan membangun ruang-ruang kebudayaan sebagai ruang khusus bagi generasi muda.

“Kemudian kami pastikan kami akan menjaga dan melestarikan cagar budaya yang ada di kota Depok terjaga dengan baik kami akan berupaya bangunan-bangunan bersejarah tersebut menjadi milik pemerintah Singapura lebih terjaga kami pastikan mengkampanyekan keberagaman budaya di Kota Depok sekarang,” kata Pradi, Sabtu (5/12).

Politikus Partai Gerindra itu pun menyinggung soal pengelolaan peninggalan sejarah di Depok yang tidak dikelola dengan baik. Padahal peninggalan sejarah yang ada bisa menjadi destinasi wisata Depok.

“Tidak adanya pembinaan budaya atau kurang maksimalnya kegiatan budaya dan tidak diberikan kepada orang yang tepat terkait dengan pengelolaan budaya di Kota Depok, kami punya catatan dengan itu bahkan ada salah satu yang memang seharusnya menjadi ketua dewan budaya Kota Depok diberikan rekomendasi oleh Pak Walikota kemarin dan ini sangat disayangkan,” sindirnya.

Menggapi hal itu, Mohammad Idris selaku lawan Pradi langsung menanggapi. Menurutnya, Pradi kurang tepat menyebut soal dewan kebudayaan Depok. “Saya ralat sedikit, tidak ada dewan dan belum ada dewan kebudayaan di Kota Depok. Yang ada adalah dewan kesenian kota Depok dan pada waktu itu diketuai oleh Bapak Walikota kepala dinas yang ada di pemerintah. Kepada ketua dewan kesenian itu memang pertimbangan jangan sampai ini didominasi oleh fungsionaris partai politik agar lebih netral,” sanggah Idris.

Setelah itu Pradi menjaawab apakah tidak boleh fungsionaris partai itu memegang salah satu kegiatan yang memang ada di Kota Depok. Bahkan Pradi menyinggung kelompok Idris banyak menguasai sejumlah lembaga di Depok.

“Dan saya pikir proses itu sudah benar ya cuma memang nampaknya bisa dilihat dari berbagai lembaga-lembaga yang ada terus terang saya mengatakan banyak dikuasai oleh kelompok Pak Idris. Dan ini saya pikir kurang tepat buat ke depan kita harus bisa menyiapkan dan memberikan kesempatan berbagai stakeholder yang ada sesuai dengan kompetensinya sesuai dengan kemampuannya,” sentilnya.

Di sesi selanjutnnya giliran Imam Budi Hartono yang menyerang lawannya yaitu Afifah Alia. Imam mengatakan Afifah tidak paham soal singkatan-singkatan yang dilontarkannya. Dia pun bertanya soal rencana implementasi janji Afifah menaikkan kesejahteraan guru swasta 3 kali lipat dari sebelumnya, melalui mekanisme di KUA-PPAS (Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara). "Kalau tidak tahu KUA-PPAS, kebijakan umum anggaran, terima kasih," kata Imam.

Afifah pun sergap menjawab, soal mekanismenya pastinya akan mereka kami pelajari. “Yang jelas satu guru-guru di Depok masih mengeluh bahwa insentifnya sangat rendah. Masalah-masalah seperti itu akan learning by doing," kata Afifah.

Dia menyoroti soal rencananya akan menempatkan ASN pada tempatnya, mengklaim bahwa program yang akan mereka bangun tak akan hanya jadi wacana. "Dari dulu 15 tahun bicara Depok Cyber City, bicara smart city ternyata kenyataannya pelayanan secara online cuma tiga," sindir Afifah.

Afifah menyoal tentang 1.000 kios yang dianggap tidak sesuai sama keinginan UMKM. Sehingga kios itu mangkrak. Kemudian soal Depok bebas sampah, dapat Adipura, padahal kali di Depok penuh dengan sampah. “Saya merasa bahwa semua pemimpin awalnya juga tidak punya pengalaman. Pak Jokowi juga tidak punya pengalaman dalam memimpin tapi bagaimana jiwa pemimpin, bagaimana mengatur, itu yang terpenting," katanya.

Hal itu kemudian ditanggapi oleh Imam. Menurutnya, apa yang diungkapkan Afifah terlalu jauh dari yang dia tanyakan. "Terima kasih, Bu Afifah luar biasa, menjawabnya terlalu jauh dari apa yang saya tanyakan. Yang saya tanyakan adalah 3 kali lipat kesejahteraan guru SMA dan SMK swasta yang pernah saya dengar dalam kampanyenya. Saya juga bingung bagaimana menanggapi apa yang disampaikan Bu Afifah, terlalu tidak fokus terhadap apa yang ditanyakan oleh kami. Kami melihat bahwa ini saatnya bisa disetop oleh penyelenggara karena apa yang ditanyakan oleh kami ternyata jawabannya terlalu luas, seluas lautan," kata Imam.

(mdk/ded)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puas Lihat Penampilan Debat Cawapres Gibran, Prabowo Subianto Beri Nilai 9,9, Rafi Ahmad Tersenyum dan Tepuk Tangan
Puas Lihat Penampilan Debat Cawapres Gibran, Prabowo Subianto Beri Nilai 9,9, Rafi Ahmad Tersenyum dan Tepuk Tangan

Debat calon wakil Presiden berlangsung seru. Kehadiran Raffi Ahmad dan sang istri yakni Nagita Slavina di acara tersebut sukses mencuri perhatian.

Baca Selengkapnya
Imam Budi Hartono Cari Pendamping Usai Terima SK dari PKS Maju Pilkada Depok, Ini Bocoran Sosoknya
Imam Budi Hartono Cari Pendamping Usai Terima SK dari PKS Maju Pilkada Depok, Ini Bocoran Sosoknya

Imam Budi Hartono mengaku memiliki tugas berat pasca menerima SK tersebut karena harus memenangkan Pilkada Depok agar PKS bisa tetap memimpin.

Baca Selengkapnya
Debat Pilpres Terakhir, Prabowo Capres Pertama yang Paparkan Visi Misi
Debat Pilpres Terakhir, Prabowo Capres Pertama yang Paparkan Visi Misi

Capres Prabowo Subianto akan menjadi pembicara pertama yang melakukan pemaparan visi misi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres
Begini Detik-Detik Budi Djiwandono Keponakan Prabowo jadi Mualaf, Disaksikan Langsung Sang Capres

Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya
Jawaban Anies Disindir Prabowo Tak Pantas Bicara Etika
Jawaban Anies Disindir Prabowo Tak Pantas Bicara Etika

Prabowo sebelumnya menilai Anies tidak pantas bicara etika dalam debat ketiga capres di Istora Senayan, Jakarta.

Baca Selengkapnya
Debat Pilpres: Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala
Debat Pilpres: Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Anies Sindir soal Utang Beli Alutsista Bekas, Prabowo Tertawa Sambil Geleng-Geleng Kepala

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11
Berkali-kali Prabowo Sindir Anies Gara-Gara Kinerjanya Dinilai 11

Anies Baswedan beri nilai 11 atas kinerja Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan dalam sesi debat capres

Baca Selengkapnya
Prabowo-Gibran Sindir Kubu yang Mau Gabung Koalisi Padahal Pilpres Belum Selesai: Layu Sebelum Berkembang
Prabowo-Gibran Sindir Kubu yang Mau Gabung Koalisi Padahal Pilpres Belum Selesai: Layu Sebelum Berkembang

Umpatan belimbing sayur yang dialamatkan kepada Gibran pun sirna.

Baca Selengkapnya
PDIP Tanggapi Sindiran Prabowo 'Ndasmu Etik' ke Anies: Tak Ada Gunanya Debat jika Tanpa Etika!
PDIP Tanggapi Sindiran Prabowo 'Ndasmu Etik' ke Anies: Tak Ada Gunanya Debat jika Tanpa Etika!

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menanggapi pernyataan ‘Ndasmu etik’ yang dilontarkan Prabowo Subianto usai debat capres dalam Rakornas Gerindra.

Baca Selengkapnya