Sekjen Golkar Klaim Aklamasi Pemilihan Ketum di Munas Hilangkan Konflik
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus menilai opsi aklamasi dalam Musyawarah Nasional (Munas) bisa meminimalisir konflik. Dengan aklamasi, kata dia, seluruh pemilik suara akan bermusyawarah memilih satu orang menjadi Ketum.
"Justru aklamasi itu menghilangkan itu (perpecahan) gitu loh. Aklamasi kan kompak sepakat musyawarah memilih seseorang. Kalau di apa katakan di voting ya pasti pecah, ini justru ke balik," kata Lodewijk di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/11).
Lodewijk sebagai loyalis Airlangga Hartarto berharap dalam pemilihan Ketum Golkar bisa dilakukan dengan aklamasi. Alasan lainnya, aklamasi sesuai dengan amanat Pancasila.
"Hanya kita mengharapkan aklamasi, aklamasi itu kan musyawarah, musyawarah mufakat itu selesai. Itu yang diamanatkan di sila keempat Pancasila," ungkapnya.
Aklamasi Bisa Terjadi
Sebelumnya, Koordinator Bidang Perekonomian Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengatakan pemilihan Ketum Golkar dalam Munas sangat mungkin terjadi aklamasi. Sebab, Bambang Soesatyo disebut belum pasti bakal maju di Munas Golkar.
"Saya rasa bisa menjadi aklamasi itu baik, bisa musyawarah mufakat. Kalau tidak bisa mencapai kata musyawarah mufakat kita ada mekanisme. Kalaupun ada musyawarah mufakat tentu ini menjadi tanda-tanda bahwa Golkar akan menjadi besar di 2024," kata Azis di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/11).
Aziz menegaskan jika Airlangga Hartarto terpilih menjadi Ketum Golkar akan merangkul pendukung pesaingnya nanti. Hal itu terbukti saat dirinya tidak berada di barisan pendukung Airlangga.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Target yang harus direalisasikan adalah memenangkan Piplres sekali putaran.
Baca SelengkapnyaMaman menegaskan Partai Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaMunas Partai Golkar rencananya bakal digelar Desember 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.
Baca SelengkapnyaKata Airlangga, tidak ketinggalan juga partai partai-partai lain yang mengalami hal serupa.
Baca SelengkapnyaDi depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaMuzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan bahwa Jokowi adalah salah satu pemilik partai Golkar.
Baca Selengkapnya