Saat masih di MPR, Hamdan Zoelva pernah usul pilkada langsung
Merdeka.com - Begitu disahkan DPR pada Jumat pekan lalu, UU Pilkada yang mengatur mekanisme pemilihan kepala daerah lewat DPRD langsung digugat oleh sejumlah masyarakat ke Mahkamah Konstitusi (MK). Apakah MK akan mengabulkan permohonan para pemohon itu?
Sejumlah prediksi bergulir mengenai kemungkinan MK akan mengabulkan atau menolak gugatan tersebut. Salah satu dasar alasan bagi mereka yang optimis gugatan dikabulkan adalah pernyataan Ketua MK Hamdan Zoelva saat dia menjadi anggota MPR 1999-2004.
Saat itu, Hamdan yang masih menjadi politikus Partai Bulan Bintang (PBB) sangat vokal dalam proses amandemen UUD 1945. Dia bahkan dijadikan juru bicara F-PBB di MPR untuk membahas amandemen konstitusi dalam empat tahap.
Nah, dalam Naskah Komprehensif Perubahan UUD 1945 yang dimuat di website MK, Hamdan tercatat pernah mendukung pemilihan presiden dan pemilihan kepala daerah dilakukan secara langsung.
"Untuk masa depan dan menciptakan checks and balances maka presiden dapat dipilih langsung dalam pemilu sehingga kepala-kepala daerah dapat dipilih langsung juga oleh rakyatnya di daerah masing-masing," kata Hamdan.
Meski demikian soal pilkada langsung itu hanya pendapat Hamdan seorang pada periode 1999-2004. Kini saat UU Pilkada digugat ke MK, atau lebih dari 10 tahun kemudian, ada delapan hakim konstitusi lain yang belum diketahui pandangannya mengenai mekanisme pilkada yang sesuai konstitusi.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud menegaskan, jangan sampai terjadi perpecahan usai Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Wakil Presiden RI Mahfud Md memberi tanggapan mengenai data anggaran pertahanan yang seharusnya dibuka untuk publik pada saat debat ketiga Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMahfud Md memberi tanggapan mengenai data anggaran pertahanan yang seharusnya dibuka untuk publik pada saat debat ketiga Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tewasnya Danramil Aradide merupakan insiden kesekian kalinya yang tidak hanya merenggut korban jiwa, tetapi juga mencederai kedaulatan bangsa.
Baca SelengkapnyaUpaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaMahfud MD menyerahkan surat pengunduran diri dari Menko Polhukam pada Kamis (1/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaPenggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaUntuk itu Mahfud berpesan kepada Pangdam, Bupati, Wali Kota agar tidak menjemput dan menjamunya setiap ke daerah.
Baca Selengkapnya