Rupiah menguat, PDIP sebut paket kebijakan ekonomi Jokowi sukses
Merdeka.com - Ketua Fraksi PDIP Olly Dondokambey optimis dengan paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan secara bertahap oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apalagi, dua hari belakangan ini nilai tukar rupiah terhadap dolar terus menguat.
"Ini menunjukkan paket ekonomi yang dibuat oleh Presiden Jokowi direspon oleh pasar dengan baik," ujar Olly Dondokambey dalam pesan singkat, Rabu (7/10).
Olly optimis perekonomian Indonesia akan terus membaik. Terlebih menurutnya keputusan Bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) tidak menaikan suku bunga tahun ini.
"Kondisi keuangan global yang terus bergolak memang berimbas pada Indonesia, tapi dengan melihat kinerja tim ekonomi dan keputusan The Fed saya optimis rupiah akan terus menguat," ujar Calon Gubernur Sulawesi Utara tersebut.
Lebih lanjut, Bendahara Umum DPP PDIP ini menambahkan, dalam kondisi saat ini perlunya kebersamaan untuk memperkuat perekonomian bangsa.
"Ini momentum untuk mempererat kebersamaan. Penguatan rupiah bukan untuk kepentingan presiden dan partai tapi seluruh elemen bangsa," tegasnya.
Seperti diketahui, dalam dua hari terakhir rupiah terus menguat menjauhi angka Rp 14.000 per dolar Amerika. Posisi terakhit nilai tukar rupiah terhadap dolar hari ini berada di level Rp 13.821.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terkait lonjakan harga beras, Jokowi meminta Bulog untuk mempercepat penyaluran beras beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaUntuk mencapai Indonesia emas tahun 2045, mulai tahun 2025 dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di angka 6 persen hingga 7 persen.
Baca SelengkapnyaProyeksi ini lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekonomi 2022 yang mencapai 5,31 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan kondisi ini disebabkan ketidakpastiaan ekonomo dan konflik geopolitik yang tak kunjung usai.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku sudah memerintahkan Direktur Utama Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mencari beras dengan harga murah.
Baca Selengkapnya