Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rakernas Semarang fase penting metamorfosis PDIP

Rakernas Semarang fase penting metamorfosis PDIP jokowi kampanye di cengkareng. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang dihelat di Semarang, Jawa Tengah, 19-21 September bakal menjadi fase penting bagi metamorfosis partai nasionalis ini. Sebab, pada forum yang dihadiri 1.590 kader itu, PDIP akan memutuskan menjadi partai pendukung pemerintah setelah 10 tahun beroposisi.

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia Ari Junaedi menilai PDIP telah mengalami metamorfosis dari partai yang pernah 'dikuyo-kuyo' ketika masih bernama PDI di rezim Orde Baru, menjadi kampiun ketika Megawati terpilih sebagai presiden ke-5 pada 2001-2004, bertahan menjadi oposisi selama 10 tahun pada pemerintahan SBY dan kini bangkit lagi mengantarkan kadernya Joko Widodo (Jokowi) sebagai presiden ke-7.

"Ibarat permainan, PDIP itu seperti roller coaster, turun naik dengan cepat. Penumpang atau kadernya kerap terkaget-kaget karena situasi yang berubah-ubah. Tetapi sebagai partai, PDIP memang sangat berbeda dengan partai-partai lainnya. Jika PAN dan PKB lahir dari buah reformasi serta belakangan muncul Demokrat, Hanura, Gerindra, Nasdem di periode selanjutnya, PDIP dan PPP lahir dari tempaan zaman 'susah' Soeharto," kata Ari di arena Rakernas, Marina Convention Center, Semarang, Jumat (19/9).

Namun, kata Ari, yang membedakan PDIP dari partai lainnya adalah punya karakter yang khas sebagai partainya wong cilik. "PDIP menjadi identitas perjuangan rakyat marginal, plural dan loyal," ujarnya.

Menurut Ari, konsep ideal para pengikut PDI atau PDIP yang dulu bermotto "pejah gesang nderek Bung Karno" mulai bergeser menjadi "pejah gesang nderek Mbak Mega" dan akhirnya "enak susah milih Jokowi".

"Kemunculan regenerasi kepemimpinan anak muda, justru tumbuh berkembang dari PDIP, dan itulah hebatnya," ujarnya.

Ari memaparkan, jika SBY gagal dalam eksperimen memunculkan kader muda partainya, Anas Urbaningrum atau Andi Alifian Mallarangeng, dan partai-partai lain masih bertumpu pada tokoh-tokoh senior, kaderisasi di PDIP berjalan mulus.

"Muncul Jokowi-Ahok di Jakarta, ada Ganjar Pranowo di Jateng, Tri Rismaharini di Surabaya, atau Teras Narang di Kalteng. Belum lagi munculnya gelombang anak muda yang berlatar belakang aktivis di parlemen serta bergabungnya aktivis di jajaran struktur pengurus, makin meniatkan PDIP sebagai partai idola anak muda," ujar dia.

Menurut Ari, yang perlu menjadi perhatian PDIP, yakni budayakan perjuangan melawan korupsi dari level atas sampai bawah, hilangkan kesan aktivis PDIP kerap berurusan dengan ijazah palsu, narkoba atau lupa dengan konstituennya.

"PDIP era kemenangan Jokowi hendaknya dimaknai sebagai kembalinya semangat Bung Karno untuk mengangkat kaum Marhaen, yakni rakyat kecil yang selama sepuluh tahun ini hanya menjadi penonton lajunya derap pembangunan," ujar doktor jebolan Unpad ini.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP Terima Pengunduran Diri Maruarar Sirait
PDIP Terima Pengunduran Diri Maruarar Sirait

Hasto mengingatkan menjadi anggota partai pada dasarnya disandarkan pada prinsip kesukarelaan.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: Pemberian Pangkat Jenderal Bertentangan dengan Fakta Demokrasi
Sekjen PDIP: Pemberian Pangkat Jenderal Bertentangan dengan Fakta Demokrasi

Hasto mengingatkan masa reformasi atau saat Prabowo diberhentikan sebagai TNI.

Baca Selengkapnya
PDIP Kota Semarang Bersiap Memulai Tahapan Penjaringan Pilwalkot 2024
PDIP Kota Semarang Bersiap Memulai Tahapan Penjaringan Pilwalkot 2024

Penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota oleh PDIP terbuka untuk umum.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta
Pasca Pembangunan IKN Nusantara, Rp300 Triliun Aset Pemerintah di Jakarta Dilelang ke Swasta

Pemerintah pusat akan meninggalkan sejumlah aset barang milik negara (BMN) senilai Rp 1.640 triliun di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu

Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, OJK Sebut 20 BPR Bakal Ditutup Sepanjang Tahun 2024
Siap-Siap, OJK Sebut 20 BPR Bakal Ditutup Sepanjang Tahun 2024

Secara keseluruhan, pertumbuhan BPR di Indonesia masih bagus. Namun masih terdapat beberapa BPR yang bermasalah.

Baca Selengkapnya
PDIP Buka Penjaringan Bakal Cabup Jember, Ada Peluang Berkoalisi dengan Gerindra
PDIP Buka Penjaringan Bakal Cabup Jember, Ada Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

DPC PDIP Jember telah membentuk Tim Penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember Tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP: PPP Sudah Nyatakan Sikap Resmi Dukung Hak Angket
Sekjen PDIP: PPP Sudah Nyatakan Sikap Resmi Dukung Hak Angket

Hasto mengingatkan, pengajuan hak angket membutuhkan tahapan dan berbagai persiapan.

Baca Selengkapnya
Koalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu
Koalisi Perubahan Dipertahankan Sampai Pilkada DKI Jakarta 2024, NasDem, PKS & PKB akan Intensif Bertemu

Hermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya