Prabowo Akan Jadi Pembicara di The Economist The World Singapura

Merdeka.com - Usai menjadi pembicara di Indonesia Economic Forum (IEF), calon Presiden Prabowo Subianto akan kembali menjadi pembicara di acara The Economist The World in 2019 di Singapura. Direktur Hubungan Luar Negeri Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Irawan Ronodipuro menilai, kredibilitas Prabowo sudah diakui dunia internasional.

"Pak Prabowo diundang untuk menjadi pembicara utama dalam acara The World in 2019 Gala Dinner di Singapura, Selasa 27 November 2018," katanya dalam keterangannya, Minggu (25/11).

Irawan menjelaskan, acara tersebut diselenggarakan oleh The Economist, majalah yang berpusat di London, Inggris. Majalah tersebut kian populer dan paling terpercaya bagi para pemimpin dan pengambil keputusan dunia dalam ulasannya mengenai isu sosial, ekonomi, dan politik global.

Dia menambahkan, acara tersebut bermaksud mengumpulkan para ahli dan pemimpin kelas dunia dari sektor pemerintahan, industri usaha, dan kebudayaan untuk berramah-tamah dan mendiskusikan tren sosial, ekonomi politik global di tahun 2019 yang akan datang.

"Pak Prabowo Subianto diundang untuk memaparkan pandangan strategisnya untuk memajukan bangsa Indonesia dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Komunitas pengambil keputusan internasional ingin mengetahui lebih lanjut pandangan strategis Prabowo dalam membawa Indonesia menjadi negara berdaulat yang bisa berkontribusi untuk perekonomian global," paparnya.

Dalam forum itu, Prabowo bakal menjelaskan kekayaan alam yang dimiliki Indonesia khususnya dalam hal bioenergi, yang memiliki jutaan lahan terdegradasi yang bisa dimanfaatkan.

"Salah satu strategi yang akan ia titikberatkan adalah kemampuan Indonesia untuk menyediakan pasokan bioenergi untuk keperluan global dengan adanya 10 juta hektar lahan degradasi yang bisa diolah kembali untuk menghasilkan bioenergi," pungkas Irawan.

Sebelumnya, Rabu (21/11) lalu, Prabowo berpidato di hadapan sejumlah delegasi dari berbagai negara. Ketua Umum Gerindra itu menguraikan banyak hal mengenai ekonomi Indonesia saat diundang di acara konferensi internasional The Indonesia Economic Forum. Forum internasional tersebut mempertemukan sejumlah pembuat kebijakan, pebisnis dan intelektual dari lintas negara.