Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Politisi NasDem sebut pendamping Jokowi sebisa mungkin militer dan orang Jawa

Politisi NasDem sebut pendamping Jokowi sebisa mungkin militer dan orang Jawa politikus NasDem Taufiqulhadi. ©2017 Merdeka.com/nasdem.id

Merdeka.com - Anggota DPR Fraksi NasDem Taufiqulhadi menilai sosok Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo akan dipertimbangkan untuk mendampingi Joko Widodo dalam Pemilihan Presiden 2019. Karena menurut dia, elektabilitas Gatot cukup diperhitungkan untuk mendampingi petahana.

"Kami sedang menggodok wakil presiden, ada sejumlah nama. Ya kami mempertimbangkan selain Pak JK, kami mempertimbangkan Pak Gatot dan pak Sofian Djalil. Jadi semua nama itu mungkin ditambah nama lain sorotan partai NasDem," katanya di Komplek Parlemen, Selasa (5/12).

Dia menilai segala kemungkinan bisa terjadi. Tetapi dia berharap sosok calon wakil presiden yang akan diusung akan melengkapi Jokowi. Selain itu, calon wakil presiden nantinya bisa berpengaruh dengan mendongkrak elektabilitas Jokowi.

"Kalau bisa dengan seorang militer. Dari Jawa ya kita pertimbangkan di luar Jawa," ungkapnya.

Taufiqulhadi juga menilai partainya akan melihat beberapa hasil survei untuk menjadi pertimbangan siapa calon yang layak untuk mendampingi Jokowi. "Selama ini, kami memperhitungkan hal tersebut. Mampukah untuk membangun bangsa dan negara," ujarnya.

Seperti survei yang dilakukan Indikator. Jika petahana Joko Widodo kembali maju, menguat sejumlah nama tokoh yang pantas mendampinginya. Dari 16 nama, posisi mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok, berada di posisi puncak yang mungkin mendampingi Jokowi dengan perolehan suara 16 persen.

Calon lain yang mungkin mendampingi Jokowi muncul nama Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. Sebanyak 10 persen responden menilai Gatot cocok mendampingi Jokowi.

"Kalau kita melihat survei hari ini, Pak Gatot potensial menjadi senjata rahasia Pak Jokowi, karena bagaimanapun dari elektabilitas sebagai cawapres yang dianggap paling pantas diusung oleh Pak Jokowi, sebagai pendamping nomor 2 nanti, Itu pak Gatot menempati peringkat 2 di bawah Ahok," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik, Burhanuddin Muhtadi.

Namun, kata Burhanuddin, jika simulasi nama cawapresnya dikerucutkan menjadi lebih sedikit, peluang Gatot untuk menambah suara lebih besar dibanding peluang Ahok. Sebab Gatot dinilai dapat merebut suara responden yang selama ini pendukung Prabowo.

"Karena suara Gatot dari sisi elektabilitas, dari sisi demografi dan pilihan politik, itu lebih besar peluangnya menggerogoti basis suara Prabowo. Terutama mereka yang 2014 tidak memilih Pak Jokowi. Itu Pak Gatot punya potensi untuk menarik suara," katanya.

Salah satu basis suara Prabowo yang cukup besar dan dikuasai Gatot seperti Jawa Barat dan Sumatera.

"Itu rata-rata relatif bisa menerima nama seperti Gatot ketimbang Ahok, Sri Mulyani, atau nama nama lain yang kita simulasi kan dalam survei," jelas Burhanuddin.

Survei ini dilakukan dari tanggal 17-24 September terhadap 1.220 responden di seluruh wilayah Indonesia. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Jokowi: Presiden dan Menteri Boleh Memihak dan Ikut Kampanye

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, semua menteri bahkan presiden boleh berkampanye atau mendukung salah satu kandidat pada Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai

Wacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai

Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
NasDem Dorong Wali Kota di Jakarta Dipilih Lewat Pilkada

NasDem Dorong Wali Kota di Jakarta Dipilih Lewat Pilkada

NasDem juga menolak pemilihan Gubernur DKI dilakukan oleh Presiden.

Baca Selengkapnya
Jawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos

Jawaban Presiden Jokowi soal Tudingan Politisasi Bansos

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Baca Selengkapnya
Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Jamuan Minggu Malam: NasDem Bilang Jokowi yang Undang, Istana Sebut Surya Paloh yang Minta

Belum diketahui apa pembicaraan antara Surya dengan Jokowi dalam pertemuan itu.

Baca Selengkapnya
Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi

Elektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi

Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, NasDem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, NasDem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak, Nasdem: Penyelenggara Negara Itu Harus Netral

Baca Selengkapnya