Petinggi PDIP Minta Warga Kota Bandung Tak Ragu Pilih Jokowi
Merdeka.com - PDI Perjuangan menggelar kampanye akbar di Lapangan Sidolig, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/4). Kampanye akbar dihadiri Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPD PDIP Jabar TB Hasanuddin. Banyak kader dan caleg yang berlatar belakang artis juga hadir, seperti Kirana Larasati dan Nico Siahaan.
Dalam kampanyenya, Hasto Kristiyanto menyebut ada gelagat dan agenda tersembunyi dari kubu lawan yang ingin mengganti Pancasila. Untuk itu, dia meminta pendukung capres 01 lebih bekerja keras di sisa waktu sebelum pencoblosan agar Jokowi menang.
"Tanpa Pancasila tidak ada NKRI. Kita tidak punya agenda tersembunyi untuk mengganti Pancasila. Berbeda dengan yang di sana," kata Hasto di Lapangan Sidolig, Kota Bandung.
Meski tak menyebutkan secara spesifik pihak yang dimaksud, namun dalam pidatonya, Hasto menyinggung pasangan presiden nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga Uno yang tak memiliki prestasi dan rekam jejak yang dinilai tak jelas.
"Rekam jejaknya bagaimana? karirnya di TNI bagaimana? keluarganya?," terangnya.
Lebih lanjut Hasto mengklaim bahwa melalui survei yang dilakukan, Jokowi-Maruf Amin sudah unggul di Jawa Barat. Begitu pula suara PDIP pun mencatatkan hasil positif.
Namun, semua itu jangan membuat para simpatisan lengah. Semua diminta untuk tetap bekerja door to door mengkampanyekan Jokowi dan apa yang sudah dilakukannya selama satu periode.
"Berdasarkan survei Jokowi unggul. PDIP menang di Jawa Barat unggul. Kalau ada yang mengatakan Jokowi sudah menang, PDIP menang tidak perlu ke TPS, (harus) lawan. Jangan percaya hoaks," terangnya.
Di tempat yang sama, Ketua DPD PDIP Jabar, TB Hasanudin menyampaikan bahwa jika Jokowi tidak memenangkan Pilpres, bangsa akan bubar dan terpecah. Untuk itu, dia mengajak semua relawan bersemangat memenangkan Jokowi dan memilih calon legislatif dari partai berlambang banteng moncong putih.
"Kalau yang lain menang, bangsa ini akan bubar, terpecah. Tanggal 17 jangan lupa coblos nomor 1 partainya nomor 3," ujarnya.
Dia mengingatkan, yang ditawarkan Jokowi untuk lima tahun ke depan sangat jelas dan berpihak pada rakyat. Diantaranya, program tiga kartu sakti yakni Kartu Prakerja, Kartu sembako dan Kartu Indonesia Pintar Kuliah.
"Jokowi sudah melakukan banyak hal. Jangan ragu untuk ke TPS. Yang tidak berani, taruh kaluannya di punggung," tegasnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi akhirnya merespons pernyataan PDIP bahwa dirinya bukan lagi kader partai berlambang banteng hitam moncong putih itu.
Baca SelengkapnyaBudi Arie enggan menyebutkan partai politik (parpol) mana yang akan dipilih Jokowi sebagai tempat berlabuhnya, setelah dinyatakan bukan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaNamun, kemajuan tersebut berdampak pada tingginya utang negara.
Baca SelengkapnyaHasto menegaskan, Pemilu 2024 belum selesai. Saat ini, proses rekapitulasi suara masih dilakukan secara berjenjang.
Baca SelengkapnyaPDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca Selengkapnya