Para panglima perang Anas yang ikut mundur dari Demokrat
Merdeka.com - Meski Anas Urbaningrum telah mundur dari posisi ketua umum dan kader Partai Demokrat, para loyalisnya tetap setia mendampingi dan membela Anas. Begitu setianya mereka kepada Anas sampai-sampai membuat politikus PDIP, Hendrawan Supratikno, menyebut mereka sebagai panglima perang Anas.
Wajar saja Anas memiliki banyak loyalis di partai besutan SBY itu. Sebab saat masih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat Anas rajin berkonsolidasi ke daerah dan akar rumput partai.
Selain itu, kebanyakan loyalis Anas memiliki background atau latar belakang organisasi yang sama dengan Anas, yaitu sesama mantan aktivis HMI.
Hal itu pula yang menjadi investasi politik Anas untuk terpilih menjadi ketua umum pada 2010 silam. Walau Anas saat ini sudah tak lagi menjabat sebagai ketua umum, mereka tetap membela Anas.
Bahkan, banyak di antara mereka yang mengikuti jejak Anas untuk mundur dari Demokrat. Berikut lima panglima perang Anas yang mengikuti jejak Anas mundur dari Demokrat.
Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat
Beberapa jam sebelum Anas mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Demokrat, Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat Rahmat Hidayat telah lebih dulu mundur dari partai besutan SBY itu."Saya enggak tahu persis, karena hari ini administrasi enggak jalan, akan kami sampaikan surat pengunduran diri pada hari Senin," kata Rahmat di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Sabtu (23/2)Meski lebih dulu mundur dari Anas, Rahmat dinilai sudah mengetahui rencana Anas untuk mundur. Sebab, saat itu Rahmat menjelaskan jika Anas akan memberikan keterangan pada hari itu pukul 12.00 WIB. Saat itu dia menyatakan, ada beberapa hal penting yang akan disampaikan dan dijelaskan Anas kepada masyarakat Indonesia.Rahmat mengaku selama bergabung di Partai Demokrat tidak menemukan cara berpolitik santun, cerdas dan bersih. Dirinya belum berpikir apakah akan pindah partai atau tidak."Saya 17 tahun di profesional dan pilihannya di Demokrat. Melihat perkembangan internal yang tidak sesuai, maka saya putuskan itu," kata mantan staf ahli Anas Urbaningrum itu.
4 Pengurus DPD Partai Demokrat Sumut
Empat pengurus DPD Partai Demokrat Sumatera Utara mengikuti jejak Anas untuk hengkang dari partai besutan SBY itu. Keempat pengurus yang mengundurkan diri adalah Harun Al Raysid, anggota Dewan Pertimbangan DPD Partai Demokrat Sumut; M Syahbana, anggota Dewan Pengawas DPD Partai Demokrat Sumut; Muazzul, Wakil Koordinator Bidang Pemuda dan Olahraga DPD Partai Demokrat Sumut; dan Andi Akbar Pulungan, anggota Dewan Pengawas DPD Partai Demokrat Sumut."Kami mengundurkan diri dari kepengurusan DPD Partai Demokrat Sumut, karena Partai Demokrat tidak lagi demokratis," kata M Syahbana dalam jumpa pers di Medan, Jumat (29/2).Dia menegaskan, pengunduran diri itu merupakan bentuk protes terhadap intervensi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono terkait kasus yang membelit Anas."Terjadi ketidakadilan pada ketua kami Anas Urbaningrum. Ketika proses hukum terhadap Anas Urbaningrum belum terjadi, Ketua Majelis Tinggi justru menyatakan Anas harus fokus pada persoalan hukum. Seharusnya tidak berlaku zalim terhadap Anas Urbaningrum yang terpilih demokratis saat kongres," ucap Syahbana.Pernyataan mengundurkan diri kelima pengurus DPD Partai Demokrat tu diwarnai aksi melepas jas biru Partai Demokrat. Mereka juga mengeluarkan kartu anggota dan menyatakan membuangnya."Ini hari terakhir kami memakainya. Kami buang saja," ujar Syahbana diamini rekan-rekannya.
Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap
Pengunduran diri Anas Urbaningrum dari Partai Demokrat diikuti loyalisnya Ketua DPC Partai Demokrat Cilacap, Tri Dianto."Langkah selanjutnya saya ingin membantu Mas Anas dalam keadilan, karena saya yakin Mas Anas tidak bersalah," katanya, Sabtu (23/2).Tri menuding Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) otoriter. Sebab, SBY mempersilakan keluar kepada kader Demokrat yang tidak setuju dengan Pakta Integritas.
Wakil kordinator DPD Partai Demokrat Babel
Wakil Kordinator Kaderisasi, Pendidikan dan Pelatihan DPD Partai Demokrat Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Arief Ferdiansyah langsung mengikuti jejak Anas Urbaningrum untuk mundur dari Partai Demokrat.Arief menyatakan, pengunduran dirinya merupakan salah satu bentuk solidaritas dan komitmen kepada Anas."Saya merasa Mas Anas dizalimi dan mendapat ketidakadilan," ujar Arief.Menurutnya, penetapan Anas sebagai tersangka bermuatan politis. Dia menuding penetapan status tersangka pada Anas ada intervensi dari kekuatan politik tertentu. Dia juga mengancam akan ada lagi kader Demokrat di Babel yang akan mundur dari Demokrat.
Baca juga:Tak buka halaman kedua, Anas dinilai cuma mau jadi selebritiSurya Paloh beri sinyal Anas akan gabung ke NasDem4 Serangan panglima perang Anas ke kubu SBYEmpat pembelot Anas Urbaningrum5 Panglima Anas Urbaningrum di daerah
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies mengingatkan kepada pendukung untuk terus bekerja merangkul dan menguatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming jangka pendek.
Baca SelengkapnyaAnies menegaskan, perubahan yang dimaksud ialah perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Anies masih mengumpulkan bukti-bukti terkait dugaan kecurangan Pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies-Cak Imin melepas Tim Hukum Nasional (THN) untuk menggugat hasil Pemilu 2024 Mahkamah Konstitusi atau MK.
Baca SelengkapnyaAnies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaAnies bersama ketum partai koalisi perubahan menggelar pertemuan penting
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaAnies menyebut usai hasil rekapitulasi diumumkan KPU barulah pernyataan resmi bakal diungkapkannya.
Baca Selengkapnya