Niat nyapres, Djoko Santoso sudah temui Panglima TNI
Merdeka.com - Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso mengemukakan kepada Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono bahwa ia berniat ikut dalam Pilpres 2014. Djoko menyampaikan hal itu langsung kepada Agus di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
"Saya sudah menemui Panglima TNI, Pak Agus Suhartono, untuk menyampaikan niat saya mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden 2014. Pertemuan di Cilangkap itu saya lakukan beberapa waktu yang lalu," kata Djoko Santoso kepada wartawan di kediamannya di Jalan Bambu Apus, Jakarta Timur, seperti dikutip Antara, Senin (29/7).
Djoko yang menjabat Panglima TNI pada 2007-2010 itu mengatakan dia merasa perlu bersilaturahmi dengan pimpinan tertinggi TNI itu agar niatnya untuk 'nyapres' diketahui secara resmi.
"Saya sampaikan kepada Panglima TNI bahwa saya maju nyapres sebagai warga negara sipil dan tak membawa-bawa atribut TNI, apalagi menyertakan anggota-anggota TNI," kata Djoko Santoso menegaskan jajaran personel dalam tim suksesnya adalah orang-orang sipil.
Ditanya mengenai adanya beberapa jenderal purnawirawan dalam tim pelobi politiknya seperti yakni Mayjen TNI (Purn) Kurdi Mustofa dan Mayjen TNI (Purn) Prijanto, Djoko mengatakan mereka sekarang ini juga adalah warga negara sipil, karena sudah bukan lagi anggota aktif TNI.
Djoko Santoso lahir di Solo, Jawa Tengah, 8 September 1952. Dia adalah Panglima Tentara Nasional Indonesia sejak 28 Desember 2007 hingga 28 September 2010. Sebelumnya Djoko menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat dari 18 Februari 2005.
Karier Djoko di militer dimulai dengan menjabat Danton 1 Kompi Senapan A Yonif 121/Macan Kumbang. Pangkat Perwira Tinggi memulai karier dengan menjabat Waassospol Kaster TNI (1998), Kasdam IV/Diponegoro (2000), Pangdivif 2 Kostrad (2001).
Nama Djoko Santoso mulai berkibar setelah menjabat Panglima Kodam (Pangdam) XVI/Pattimura & Panglima Komando Operasi Pemulihan Keamanan (Pangkoopslihkam) 2002-2003 yang berhasil gemilang meredam konflik di Maluku, diteruskan dengan jabatan berikutnya sebagai Pangdam Jaya Maret 2003 – Oktober 2003.
Setelah itu karier seorang Djoko Santoso terus melejit hingga menjadi Wakil Kepala Staf TNI-AD (WAKASAD) tahun 2003, Kepala Staf TNI-AD (KASAD) pada tahun 2005, dan akhirnya Panglima TNI pada tahun 2007-2010.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar mengaku sudah siap menghadapi debat kedua capres tersebut.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bersyukur, selama ini Indonesia mampu menghindari kontak senjata dengan negara lain
Baca SelengkapnyaBerikut momen tak terduga prajurit TNI bersenjata disiram air warga saat melintas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kenaikan gaji itu sebagaimana pengesahan PP RI Nomor 7 Tahun 2024 dan PP Nomor 6 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAnies menyayangkan gaji PNS dan TNI/Polri baru dinaikkan jelang Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaKenaikan pangkat istimewa Prabowo diberikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rapim TNI.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan masa reformasi atau saat Prabowo diberhentikan sebagai TNI.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca Selengkapnya