NasDem Jawab Ajakan Demokrat Buat Sekber: Koalisi Saja Belum Dibentuk
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali merespons ajakan Demokrat membentuk Sekretariat Bersama (Sekber). Ali mengatakan pembuatan Sekber harus didahului dengan pembentukan koalisi.
"Ya koalisinya aja belum dibentuk kok, belum deklarasi, udah bicara sekretariat perubahan," kata Ahmad Ali, saat dikonfirmasi, Jumat (27/1).
Dia menegaskan, seharusnya Demokrat dan PKS mematangkan terlebih dahulu kesepakatan membentuk koalisi. Setelah itu, membahas pembentukan Sekber.
"Jangan berpikir lompat-lompat lah. Koalisi belum ada, bicara Sekber. Ya kan terus bagaimana cara berpikir begitu kemudian kalau kita tidak membentuk sektor itu. Kalau sudah ada koalisi, baru dibicarakan kan," ujarnya.
Kendati demikian, NasDem menghargai ajakan Demokrat untuk membentuk Sekber. Namun, kembali Ahmad Ali menekankan agar dibentuk koalisi terlebih dahulu baru membangun Sekber.
"Logikanya kan begitu tapi sebagai suatu wacana yang kita hargai sebagai suatu wacana kita apresiasi ada langkah maju gitu kan," imbuh Ahmad Ali.
Demokrat Ajak PKS dan NasDem Bentuk Sekber
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak NasDem dan PKS segera membentuk Sekretariat Perubahan. Hal ini dilakukan sebagai bukti keseriusan dan komitmen Demokrat untuk mewujudkan Koalisi Perubahan.
AHY menegaskan, koalisi Demokrat, PKS, dan NasDem bertemu bukan untuk politik transaksional dan pragmatisme.
"Koalisi Demokrat, PKS, dan NasDem dipersatukan oleh visi dan semangat yang sama, senasib dan seperjuangan, untuk mengemban amanah rakyat yang menginginkan perubahan dan perbaikan pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara," kata AHY dalam rilisnya, Kamis (26/1).
Sebenarnya, lanjut AHY, kerja tim kecil Koalisi Perubahan sudah mendekati tahap final. Dengan rentang waktu komunikasi lebih dari enam bulan, sudah cukup untuk mengambil keputusan yang penting dan fundamental.
Adapun terkait Bakal Calon Presiden (Bacapres), tambahnya, sudah ada kesamaan cara pandang dari ketiga partai untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Bacapres 2024.
"Bagi Demokrat, Mas Anies adalah tokoh perubahan dan perbaikan," pungkasnya.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
ak Imin menyampaikan PKB dan NasDem belum memutuskan apakah partainya akan bergabung atau oposisi.
Baca SelengkapnyaNasDem tak masalah jika Demokrat hengkang dari koalisi pengusung Anies.
Baca SelengkapnyaSekjen NasDem menilai ambang batas parlemen merupakan bagian dari konsolidasi demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dalam sambutan di acara diskusi 'Konsolidasi untuk Demokrasi Pasca Pemilu 2024: Oposisi atau Koalisi', salah satu yang disinggung JK mengenai demokrasi.
Baca SelengkapnyaNasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.
Baca SelengkapnyaHermawi menyebut, ke depan bakal sering diadakan pertemuan antara fraksi PKS, NasDem, PKB yang ada di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPrabowo sudah melakukan pertemuan dengan Partai NasDem dan PKB yang sebelumnya mengusung Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMereka juga berharap PPP juga akan ikut menggulirkan hak angket dugaan kecurangan Pemilu.
Baca SelengkapnyaPendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Progresif nonton bareng debat Capres dengan pendukung paslon 01 Anies-Cak Imin.
Baca Selengkapnya