Mereka di daerah yang tetap memilih golput
Merdeka.com - Pilihan presiden (pilpres) sudah rampung digelar serentak Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 9 Juli 2014. Sebanyak 190 juta jiwa lebih rakyat yang memiliki hak pilih pada pilpres kali ini. Sayangnya, di antara mereka masih saja ada yang memilih golput.
Padahal, jauh-jauh hari kampanye menolak golput ini ramai disuarakan. Mulai politisi, musisi, budayawan, sampai pemuka agama ramai-ramai menolak golput. Bahkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sampai menyebut golput haram dalam pilpres.
Namun di beberapa daerah, kenyataannya masih saja ada masyarakat yang memilih golput. Berikut ini di antara mereka di daerah yang memilih golput pada pilpres kali ini yang dirangkum merdeka.com:
Golput menang di Lapas Tanjung Gusta Medan
Capres dan cawapres Jokowi-JK boleh menang dalam pemungutan suara di Rutan dan Lapas Tanjung Gusta, Medan. Tapi raihan suara di 7 TPS yang disediakan di kedua penjara itu masih jauh di bawah angka golput. Dari penghitungan yang telah dilakukan di Rumah Tahanan Tanjung Gusta, pasangan Jokowi-JK juga unggul dengan memperoleh 616 suara. Pasangan nomor urut satu hanya mendapat 555 suara. Terdapat 10 suara dinyatakan batal.Sementara itu, di Lapas Tanjung Gusta, Jokowi-JK juga unggul dengan memperoleh 446 suara, sedangkan capres-cawapres nomor urut 1 hanya memperoleh 350 suara. Sebanyak 11 suara dinyatakan batal.Dari penghitungan ini, angka golput di Rutan Tanjung Gusta melampaui gabungan suara kedua pasangan. Angkanya mencapai 60,9 persen atau 1.842 orang dari 3.023 jumlah calon pemilih dalam DPT. Hanya 1.181 orang atau 39,1 persen yang menggunakan hak pilihnya.
Beberapa napi teroris pilih golput
Sejumlah narapidana kasus terorisme penghuni Lembaga Pemasyarakatan (lapas) Kedungpane Semarang, juga tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilihan presiden (pilpres) kali ini. Hal itu karena dipengaruhi keyakinan ideologi masing-masing."Memang ada yang tidak menyalurkan hak pilihnya, tapi tidak semua," kata Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Jawa Tengah Hermawan Yunianto di LP Kedungpane Semarang, seperti dilansir Antara, Rabu (9/7).Hermawan menegaskan, seluruh narapidana kasus teroris tersebut sudah terdata dalam daftar pemilih tetap. Di LP Kedungpane Semarang tercatat 17 narapidana terorisme. Menurut Hermawan, hal tersebut berkaitan dengan keyakinan yang dianut para narapidana teroris.Kondisi serupa juga terjadi pada napi teroris di LP Nusakambangan. "Kondisinya relatif sama. Kalau ideologinya masih kuat ya tidak nyoblos," ungkap Hermawan.
Puluhan pasien RSUD Lombok Barat pilih golput
Sekitar 80 orang pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, tidak menyalurkan hak suaranya karena tidak ada tempat pemungutan suara yang disediakan komisi pemilihan umum (KPU) setempat."Tidak ada pencoblosan di rumah sakit karena tidak ada tempat pemungutan suara (TPS) yang disediakan komisi pemilihan umum (KPU)," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju (Tripat) dr Fathoni di Lombok Barat, seperti dikutip dari Antara, Rabu (9/7).Dikatakan, KPU Lombok Barat meminta pihak rumah sakit mengarahkan para pasien dan keluarganya untuk menyalurkan hak suaranya di TPS terdekat. Namun, permintaan itu enggan dipenuhi pasien dan kerabatnya.
Penghuni beberapa Lapas di Papua juga golput
Sebanyak 122 penghuni beberapa Lapas di Provinsi Papua, tidak memilih. Lapas Nabire, 147 orang penghuni, dari jumlah itu, yang sudah ikut memilih sebanyak 144 orang sementara tiga orang tidak memilih.? Hal itu dikatakan Kepala Divisi Pemasyarakatan Lapas Klas I A Abepura, Jayapura, Johan Yarangga yang membawahi 8 Lapas dn satu Rutan di Jayapura. Selain itu dari 139 penghuni Lapas Narkotika di Sentani, Kabupaten Jayapura, sebanyak 122 orang memilih, sementara tidak memilih sebanyak 17 orang.Selanjutnya, Lapas Merauke jumlah penghuni 336 orang. Dari jumlah itu, 292 menyalurkan hak pilih. "Mereka yang tidak memilih di Lapas Merauke sebanyak 44 orang," ujarnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut mengaku tak bisa membayangkan ajang balap FI air tersebut bisa digelar di kampung halamannya di tanah Batak, Danau Toba.
Baca SelengkapnyaBudi Arie menyebut masyarakat sudah paham kemana Presiden Jokowi akan menjatuhkan pilihan.
Baca SelengkapnyaSalah satunya, menghidupkan kembali atau reaktivasi jalur kereta di Sumbar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengimbau dan mengajak masyarakat untuk mudik lebih awal
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku merasa nyaman dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar menyerahkan sepenuhnya kepada presiden terpilih
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui kemacetan lalu lintas kini merata di semua kota
Baca SelengkapnyaKebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca Selengkapnya