Menteri BUMN yang Baru Cocok Dijabat Sosok Reformis Agar Profesional
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan wakilnya Ma'ruf Amin resmi menjabat pasca dilantik dalam sidang paripurna MPR, Minggu (20/10) kemarin. Kini, tinggal menunggu susunan kabinet yang akan diusung keduanya.
Bocoran yang diperoleh merdeka.com jelang perkenalan nanti, sejumlah nama baru dan lama masih menghiasi kabinet nantinya. Nama paling mentereng yakni Mantan Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir.
"Erick jadi Meneg BUMN," kata sumber internal Istana tersebut.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Pusat Kajian Keuangan Negara, Adi Prasetyo mengatakan posisi Menteri BUMN sebaiknya dipegang oleh kalangan profesional yang mengerti terkait pengelolaan perusahaan negara ini ke depan.
Selain itu, ia juga menilai bahwa kandidat harus memiliki visi BUMN ke depan sebagai pendorong perekonomian nasional dan sebagai pengungkit kesejahteraan rakyat.
"Sebaiknya Kementerian BUMN dipegang oleh sosok yang punya pemikiran reformis agar BUMN dapat diarahkan lebih profesional," katanya saat dikonfirmasi, Senin (21/10).
Sebelumnya, beberapa nama bermunculan menjelang pengumuman susunan Kabinet Kerja jilid II. Salah satu nama yang beredar untuk mengisi posisi Menteri BUMN ini adalah Mantan Ketua Tim Kampanye (TKN) sekaligus pengusaha muda RI, Erick Thohir.
Sejumlah kalangan, seperti Direktur Eksekutif CORE Indonesia, Muhamad Faisal merasa khawatir jika Erick jadi Menteri BUMN karena rentan konflik kepentingan pribadi. Terutama antara bisnis pribadinya dengan perusahaan plat merah.
Sementara itu, menurut sumber merdeka.com, beberapa pos yang diganti atau digeser yakni, Mendikbud Muhadjir Effendy tak lagi jabat menteri. Begitu juga Susi Pudjiastuti, tak lagi jabat Menteri Kelautan dan Perikanan, karena disebut kerap membuat kebijakan yang kontroversi.
"Susi ditolak partai-partai, tapi Pak Jokowi suka, kemungkinan digeser. Kita lihat nanti," tambahnya.
Nama Jaksa Agung rupanya tak bergeser. Masih diisi oleh kader NasDem M Prasetyo. Setidaknya, kata sumber, ini untuk sementara waktu.
"Menko Polhukam nanti Moeldoko," jelas sumber ini.
Untuk jabatan Mensos yang sempat diperebutkan Demokrat dan Golkar. Ada dua nama kandidat di tahap akhir. Tinggal Jokowi yang tentukan.
"Ari Batubara atau Agus Gumiwang," katanya.
Sementara untuk porsi partai politik, Golkar tak bergeser dan disebut ditambah satu kursi. Mereka adalah Airlangga Hartarto, Agus gumiwang Kartasasmita, Satya Yudha serta Zainudin Amali.
Untuk PPP, disebut mendapatkan dua jatah pos menteri. Nama yang disodorkan yakni Plt Ketum Suharso Monoarfa dan Zainut Tauhid.
NasDem juga belakangan muncul nama kadernya Viktor Laiskodat. Gubernur NTT itu dikabarkan akan menjabat sebagai Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Lalu bagaimana dengan Ormas? Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah telah diminta setor nama oleh Jokowi beberapa waktu lalu. NU memiliki 15 kandidat sementara Muhammadiyah 5.
Muhammadiyah masih menjagokan nama Muhadjir Effendy dan Sekum Abdul Mu’ti. Sementara NU, nama Abdul Ghoffar Yozin disebut akan isi Menteri Agama.
Untuk nama Basuki Hadimuljono dan Retno LP Marsudi akan tetap menjabat Menteri PU PR dan Menteri Luar negeri.
Bagaimana dengan nama Sri Mulyani? Sri disebut kansnya masih 50:50. Bisa masuk menjadi Menko Perekonomian atau tetap di Menteri Keuangan.
"Kita tunggu pengumuman presiden," tambah sumber ini lagi.
Sementara di kubu oposisi, Partai Gerindra dalam posisi menunggu panggilan Jokowi untuk mengisi jabatan Menteri Pertahanan dan Menteri Pertanian. Dua nama yang akan isi pos tersebut adalah Prabowo Subianto dan Edhy Prabowo.
Menarik dinanti kejutan kabinet kerja jilid II yang bakal diperkenalkan Jokowi-Ma’ruf hari ini.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Surya Paloh juga mengucapkan selamat kepada Capres-Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang meraih surat terbanyak pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Munir.
Baca SelengkapnyaPaloh bakal melihat perkembangan kedepan apakah akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
AHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.
Baca SelengkapnyaMenurut Domimggus, mengalirnya dukungan ke paslon nomor urut 02 jadi sinyal rakyat telah berkehendak ingin dipimpin oleh Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh akhirnya buka suara terkait dengan agenda sowannya Waketum NasDem.
Baca SelengkapnyaBukan hanya kegantengannya, tentara satu ini berhasil membius netizen dengan kepiawaiannya dalam mengaji. Suaranya pun mampu buat hati bergetar.
Baca SelengkapnyaBendera Indonesia hingga bendera Demokrat memeriahkan kampanye akbar Prabowo.
Baca SelengkapnyaJawabannya masih sama yaitu masih fokus mengurus perindustrian.
Baca Selengkapnya