Merdeka.com - Penetapan status tersangka terhadap Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq rupanya membuat kinerja fraksi PKS terganggu. Hal ini lantaran banyak kader PKS di Senayan yang tidak kelihatan.

Pantauan merdeka.com di Gedung DPR, Kamis (31/1), anggota Fraksi PKS tak terlihat di gedung wakil rakyat. Saat merdeka.com mencoba menghubungi para anggota Fraksi PKS melalui telepon, mereka tak menjawab telepon.

Sementara, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), Menteri Pekerjaan Umum (PU) Djoko Kirmanto dan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Basarnas dan BNPB, hanya satu kader PKS yang hadir yakni Sigit Sosiantomo. Padahal di Komisi V, Fraksi PKS diwakili oleh lima anggotanya. RDP itu sendiri terkait program Jakarta Emergency Dredging Initiative (JEDI) sebesar Rp 1,25 Triliun.

Tak jelas ketidakhadiran empat kader PKS di Komisi V tersebut. Dalam buku absen yang dimiliki Sekretariat Komisi V hanya Sigit Sosiantomo yang menandatangani daftar hadir.

Kader PKS yang diketahui tidak hadir dalam rapat ini adalah Mohammad Syahfan, Chairul Anwar, Yudi Widiana Adia, dan Mahfudz Abdurrahman.

Ini pernyataan lengkap Luthfi Hasan Ishaaq sebelum dijemput KPKMungkinkah PKS akan pecat presidennya sendiri?Ruhut sarankan Luthfi mundur dari DPR dan Presiden PKSPenonaktifan Presiden PKS Luthfi Hasan tunggu majelis suroKPK geledah 4 tempat terkait kasus suap daging impor