Langkah Prabowo-Hatta dekati FPI menuai kritik
Merdeka.com - Lembaga bentukan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, The Wahid Institute, menyesalkan langkah kandidat presiden Prabowo Subianto dan wakilnya Hatta Rajasa yang merangkul organisasi Front Pembela Islam (FPI).
Peneliti The Wahid Institute Muhammad Subhi Azhari mengatakan, langkah politik Prabowo dan Hatta merangkul FPI secara moral sebagai bakal calon pemimpin tidak memberikan contoh baik kepada masyarakat.
"Kurang bijaksana. Masyarakat akan menilai bahwa calon ini mentoleransi kekerasan. Seakan-akan mentoleransi kekerasan," katanya dilansir dari Antara, Sabtu (31/5).
Hatta menghadiri sebuah acara di Jakarta pada Selasa (27/5) lalu yang dihadiri anggota FPI dan pimpinannya Habib Rizieq Syihab. Dalam acara yang juga dihadiri Ketua Majelis Pertimbangan PAN Amien Rais itu, Hatta meminta dukungan dan doa dari anggota FPI.
Subhi menyesalkan langkah ini. Sebab, beberapa kali FPI menyalahi tradisi kebangsaan yang beragam dan menghargai perbedaan.
"Namun, mereka (Prabowo dan Hatta) justru tidak memberikan contoh yang bijak kepada masyarakat Indonesia. Prabowo-Hatta seharusnya bijak dalam mencari dukungan dari kelompok masyarakat," ujarnya.
Subhi menjelaskan, bentuk tindakan intoleransi yang dilakukan FPI mulai dari lisan hingga fisik. Tindakan intoleransi yang dilakukan FPI sepanjang tahun 2013 terjadi di banyak daerah di Indonesia, namun hanya sedikit yang diproses secara hukum oleh kepolisian.
Sebelumnya, Cawapres Hatta Rajasa membantah jika kehadirannya di Masjid Agung Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan untuk mencari dukungan dari massa Islam. Hatta berkilah hanya meminta doa kepada Front Pembela Islam (FPI), Majelis Tafsiran Quran dan Majelis Rasulullah yang datang ke lokasi.
"Saya enggak usah menyampaikan siapa yang mendukung. Saya mengatakan tadi hanya mohon doanya saja," ujar Hatta kepada wartawan di lokasi, Selasa (27/5).
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menyebut masyarakat tak sabar untuk segera memilih pemimpin usai lihat Gibran debat Cawapres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Koalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaPrabowo memuji Zulhas sebagai sosok sahabat lama dan seperjuangannya.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaKepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan, Prabowo mengunjungi SBY di Pacitan merupakan adab yang luar biasa
Baca SelengkapnyaPresiden terpilih Prabowo Subianto turut berdukacita atas musibah banjir bandang dan lahar dingin Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) yang menewaskan puluhan
Baca Selengkapnya