"Kenapa saya berani, ini karena bapak ibunya Mas Anies itu sama seperti bapak ibu kulo (saya), guru, dosen, kiai, pemimpin pendidikan, sami (sama). Malah kakek buyutnya Mas Anies itu adalah pejuang kemerdekaan. Rumiyin (dulu) tinggal di Surabaya, penggerak tokoh-tokoh untuk berjuang melalui diplomasi termasuk keliling ke berbagai negara meminta pengakuan kemerdekaan, termasuk mbah buyut kulo Mbah Bisri sebagai komandan markas besar ulama di Surabaya untuk berjuang mengusir penjajah. Jadi kakek saya dan Anies adalah orang-orang yang mengabdi untuk negara ini sampai berhasil menjadi negara yang merdeka," katanya.