Jokowi panaskan mesin jelang Pilpres, Fahri minta capres lain jangan mau kalah
Merdeka.com - Para bakal calon Presiden baik dari partai politik maupun independen diimbau segera merespon arahan Presiden Joko Widodo yang meminta relawan pendukungnya, Projo untuk segera berkampanye. Hal itu disampaikan Wakil ketua DPR Fahri Hamzah.
Fahri menyarankan, partai-partai segera mendeklarasikan jagoan mereka masing-masing. Sebab, Jokowi telah memanaskan mesin relawan untuk siap menyambut Pilpres 2019 mendatang.
Bahkan, menurutnya, Jokowi telah mengantongi tiket maju Pilpres dengan dukungan relawan dan beberapa partai. Sejauh ini, sejumlah partai-partai telah menyatakan dukungannya ke Jokowi, sebut saja Partai NasDem, Golkar, Hanura, dan PPP.
"Pak Jokowi sudah melaju dengan relawannya, istilahnya sudah start sudah disuruh maju, yang lain mana? Yang lain ini kalau enggak kelihatan berarti Pak Jokowi ini sampai finish duluan. Saya kira itu maknanya. Pak Jokowi sudah memanaskan mesin," kata Fahri di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/9).
Melihat situasi ini, Fahri mempertanyakan alasan partai-partai politik belum juga memunculkan bakal calon mereka.
"Dan beliau sudah manasin mesin nah kandidat yang lain mana kok mesinnya belum dihidupin? Apa karena enggak punya duit atau karena enggak punya kepercayaan diri? Atau belum jelas? Atau enggak percaya enggak dapet tiket, sementara Pak Jokowi sudah dapat?" terangnya.
Munculnya calon-calon pesaing Jokowi, kata Fahri, bisa memicu dialektika persaingan di Pilpres. Fahri mengusulkan, relawan-relawan dari tiap bakal calon membuat debat sebelum debat resmi yang diselenggarakan KPU.
"Maksudnya supaya ada dialektika gitu. Sementara Pak Jokowi sudah manasin mesin masa yang lain enggak manasin mesin. Ayolah sehingga kita menyelenggarakan satu dialektika yang lebih sehat," ujar Fahri.
Tak hanya itu, Fahri mengingatkan agar semua pihak mewaspadai pergerakan relawan yang mendapat jabatan di struktur pemerintahan. Dia khawatir, relawan yang berada di pemerintahan melakukan kampanye di lingkungan instansinya kepada para pegawai negeri sipil (PNS).
"Nah pemanasan ini punya efek juga kepada isu-isu lain gitu. Karena pada dasarnya mereka tidak murni relawan tapi sudah merupakan bagian dari pelaksanaan pemerintahan. Misalnya di BUMN dan sebagainya nya, nah itu harus diwaspadai," tandasnya.
"Karena bergerak relawan bisa punya efek juga kepada pos-pos yang selama ini diamanatkan kepada mereka seperti BUMN dan sebagainya," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaRespons PSI Kemungkinan Jokowi, Gibran dan Kaesang Kampanye Bareng
Sampai saat ini Jokowi belum pernah mengumumkan akan mendukung parpol atau capres.
Baca SelengkapnyaJokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres 2024, Timnas AMIN: Mudah-Mudahan Tidak Membuat Kacau
Sebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi Bilang Presiden Boleh Berpihak di Pilpres, Timnas AMIN: Ada Tanda Kepanikan
Jokowi memastikan Presiden boleh kampanye dan berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJokowi soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama
Jokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Ikut Kampanye dan Memihak, Ini Aturannya di UU Pemilu
Presiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya