Ini kata aktivis Gusdurian soal polemik fatwa fardhu ain di Pilgub Jatim
Merdeka.com - Aktivis Gusdurian ikut menyoroti penggunaan dalil agama dalam dinamika politik Pilkada Jatim. Aan Anshori, asal Jombang, menyebut jurus dalil agama dikeluarkan oleh pasangan calon yang sudah putus asa dan tidak percaya diri menyambut pencoblosan 27 Juni mendatang.
"Menurutku, pemakaian dalil agama dalam politik praktis menunjukkan dia tidak percaya diri, dan sedemikian putus asa," kata Aan Anshori, ketika dikonfirmasi media, di Surabaya, Selasa (12/6/2018).
Gus Durian adalah jaringan para murid, pengagum, dan penerus pemikiran serta perjuangan almarhum Gus Dur, panggilan akrab KH Abdurrahman Wahid, Presiden ke-4 dan mantan Ketua Umum PBNU.
Aan melanjutkan, calon yang membutuhkan fatwa itu tidak punya program konkret untuk meyakinkan publik. Sehingga menggunakan jurus pamungkas yakni dalil agama, apalagi menyebut wajib dan sebagainya.
"Membawa-bawa Tuhan dalam arena politik, menurutku, tidak hanya mempermalukan dirinya sendiri, namun juga Tuhan itu sendiri," terang Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jawa Timur ini.
Dia memastikan, orang-orang seperti itu bukanlah pemimpin yang baik. Sebaliknya, ia berpotensi akan menyengsarakan publik dalam kebijakannya nanti. "Makanya, nggak layak dipilih," tegasnya.
Gus Dur sendiri menggunakan agama sebagai landasan gerakan politiknya namun untuk aspek yang lebih luas. Misalnya, untuk mendorong publik berhati-hati dalam memilih pemimpin, mengingatkan pemimpin agar lebih peka terhadap problem kerakyatan, dan mewanti-wanti calon pemimpin agar tidak menggunakan sentimen agama dalam medan politik praktis.
Gus Dur menurutnya kerap menyitir kaidah fiqih "tasharrufu al-imam 'ala al-ra'iyatihi manutun bi al-maslahah". "Yang artinya, keterikatan pemimpin terhadap rakyatnya terletak pada keadilan sosial," pungkasnya.
Seperti diberitakan, sejumlah ulama baru saja mengeluarkan fatwa bahwa mendukung Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak hukumnya fardhu ain (wajib bagi setiap umat Islam).
Fatwa itu dihasilkan dalam pertemuan di Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, 3 Juni lalu, yang dihadiri Khofifah Indar Parawansa, dengan surat fatwa bernomor 1/SF-FA/6/2018.
Mengutip dalil kitab, para ulama pendukung Khofifah - Emil juga menyebut, umat Islam yang tidak mendukung Khofifah sama dengan mengingkari Tuhan dan Rasul-Nya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sederet Dugaan Pelanggaran Pemilu Gibran yang Dilaporkan Timnas AMIN ke Bawaslu
Timnas AMIN membeberkan dugaan pelanggaran Pemilu Gibran Rakabuming Raka selama kampanye di tahun 2023
Baca SelengkapnyaUnggul Hitung Cepat, Gibran Berencana Sowan ke Anies-Ganjar jika Diizinkan
Gibran menunggu kesempatan tersebut saat para paslon memiliki waktu luang.
Baca SelengkapnyaAnies-Imin dan Ganjar-Mahfud Minta Pemilu Diulang, Ini Reaksi Tim Hukum Prabowo
Otto Hasibuan mengingatkan dorongan pemilu ulang tidak bisa sembarangan dilakukan karena dapat berdampak pada agenda kenegaraan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Usai Dilantik, Bripda Bagus dapat Pesan yang Mendalam dari sang Jenderal 'Kalau Sudah Jadi Anggota Polri Ingat Ortu'
Isinya soal mandat bagi sang Bripda untuk menjaga orangtua.
Baca SelengkapnyaKasus Penodaan Agama, Panji Gumilang Divonis Satu Tahun Penjara
Majelis Hakim juga menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh Panji Gumilang bakal dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Baca SelengkapnyaPuan Buka Peluang Ganjar Merapat ke Kubu Anies Bila Pilpres Dua Putaran
Puan menyebut, yang terpenting saat ini Pilpres berjalan baik,lancar dan juga jujur.
Baca SelengkapnyaJaksa Agung ST Burhanuddin Menjawab Tudingan Penangkapan Jubir Timnas AMIN Terkait Politik
Jaksa Agung menyatakan tidak ada politisasi dalam proses penegakan hukum tersebut, khususnya berkenaan dengan Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnies Sulit Terobos 'Kandang Banteng'?
Menurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
Ganjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca Selengkapnya