Gerindra tak akan pernah bahas opsi Prabowo jadi cawapres Jokowi
Merdeka.com - Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengomentari hasil survei lembaga Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menyatakan sekitar 67 persen responden menginginkan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi) di tahun 2019. Menurutnya, Gerindra tidak akan menjadikan Prabowo sebagai cawapres Jokowi karena pihaknya sudah pasti mengusung Prabowo jadi pesaing Jokowi di 2019.
"Kalau Prabowo jadi cawapres kita ini mengusung Prabowo untuk jadi Capres bukan cawapres. Jadi opsi itu jangan pernah dibahas lah," kata Riza saat dihubungi merdeka.com, Rabu (3/1).
Kata Riza, orang yang memilih Prabowo sebagai cawapres Jokowi adalah orang yang takut Jokowi akan dikalahkan oleh mantan Danjen Kopassus itu. Karena Prabowo seorang yang berpotensi untuk mengalahkan Jokowi.
"Ya orang yang berpikir menjadikan Prabowo sebagai Wapres itu berarti orang yang takut gitu loh Jokowi kalah. Jadi karena takut Jokowi kalah sebagian orang pengennya Prabowo jadi cawapresnya Jokowi ajalah," ujarnya.
"Prabowo orang yang berpotensi berpeluang melawan Pak Jokowi untuk menag cuman prabowo kan. Ya kenapa haru jadi Wapres kalau bisa jadi Capres gitu lih logika sederhananya," ungkapnya.
Sebagai kader, Riza ingin Prabowo maju di Pilpres 2019. Ia juga optimis Prabowo akan mengungguli Jokowi.
"Kami sebagai pengurus, sebagai kader itu meminta, memohon dan mendukung Pak Prabowo sebagai Presiden gitu loh itu maunya kita," tandasnya.
Untuk diketahui, dalam survei itu sekitar 66,9 persen responden menyatakan setuju jika Jokowi berpasangan dengan Prabowo. Kemudian 67 persen responden setuju Prabowo menjadi calon wakil presiden pendamping Jokowi. Hanya 28,4 persen yang setuju jika Prabowo menduduki posisi calon presiden dan Jokowi sebagai calon wakil presiden.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaSaat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnya