Gerindra Bantah Kursi Ketua MPR jadi Syarat Rekonsiliasi dengan Kubu Jokowi
Merdeka.com - Politikus Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan partainya menginginkan kursi Ketua MPR. Namun hal itu tidak menjadikan syarat untuk partai rekonsiliasi dengan koalisi Jokowi-Maruf Amin.
"Sebagai partai yang mendapatkan suara terbanyak kedua ya. Kita berharap mendapatkan kursi ketua MPR," kata Andre saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (23/7).
Dia juga mengungkapkan, pihaknya akan berkomunikasi dengan kubu Jokowi-Maruf untuk mendapatkan kursi ketua MPR. Andre juga menegaskan, tidak ada harga mati bagi partainya untuk menduduki kursi ketua MPR tersebut.
"Kalau ada yang ngomong Gerindara ngotot ketua MPR untuk syarat rekonsiliasi itu enggak ada," tegas Andre.
"Tapi berharap jadi ketua MPR. Siapa si yang enggak berharap," lanjutnya.
Posisi Strategis MPR
Andre menyampaikan, Gerindra memandang posisi MPR tidak sestrategis DPR. Namun begitu, dia melihat peran MPR dalam perpolitikan di Indonesia masih cukup vital. Terlebih lagi, Gerindra berkomitmen terus memperjuangkan hak rakyat seperti amanat konstitusi.
"Tapi tentu MPR masih menjadi lembaga yang berperan penting di Republik Indonesia. Tapi secara wewenang itu lebih menarik ketua DPR dibandingkan Ketua Gerindra punya komitmen ya ingin melaksanakan Undang-Undang Dasar '45, Pancasila, dan Kebhinekaan," ungkapnya.
Di pihak lain, PDI Perjuangan menyatakan bakal mengambil inisiatif membuka komunikasi untuk bisa menduduki kursi pimpinan MPR RI. Menurut Hendrawan Supratikno, anggota Fraksi PDIP MPR RI sangat lumrah jika partainya berminat menduduki kursi Ketua MPR karena menjadi partai pemenang Pemilu 2019.
"Kursi besar sayang kalau kami tidak berinisiatif. Masa pasif, nanti kan bisa diprotes juga. Wajar kok kami kan kursi terbesar," ujar dia.
Dia juga mengingatkan, parpol koalisi Jokowi jangan terlalu bermanuver dan lebih baik untuk menahan diri. "Tapi soal sinyal dan isyarat kami sudah tangkap, pada dasarnya mereka tahu diri kok," kata dia.
Demi memuluskan niatan itu, Hendrawan menyebut PDIP kini juga tengah membangun komunikasi dengan beberapa parpol. Tetapi, lanjut dia, partainya tidak 'alergi' jika partai lain menyodorkan nama-nama calon Ketua MPR.
Anggota Komisi XI DPR ini mengingatkan, sosok yang ditawarkan harus memiliki kemampuan menyatukan. Dia mencontohkan, almarhum Taufik Kiemas duduk di kursi pimpinan MPR.
"Bisa juga paket dengan di luar koalisi, bisa saja. Nah seperti Demokrat saat itu bisa saja tapi kan akhirnya menyerahkan kursi pimpinan. Silakan kalau Demokrat punya sekaliber Taufik Kiemas," tutup dia.
Reporter: Yopi Makdori
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun, Gerindra mengakui sudah berkomunikasi dengan kubu 01 dan 03.
Baca SelengkapnyaGerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.
Baca SelengkapnyaUntuk rencana pertemuan, hingga kini belum menemukan waktu yang pas untuk dilaksanakan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi mengatakan, tidak bisa menolak jika para guru sudah mengundangnya
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaPembahasan program makan siang gratis menunggu pelantikan Prabowo sebagai Presiden.
Baca SelengkapnyaMeski belum sampai ke mejanya, Jokowi menyebut surat pengunduran diri Firli telah diterima Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg).
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnya