Gaya Trendi dan Tampang Sandiaga Uno Ternyata Tak Cukup Menggaet Milenial
Merdeka.com - Pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf diprediksi menang di Pilpres 2019. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Indonesia Elections and Strategic (indEX) Research Jokowi unggul di beberapa segmen pemilih dengan selisih yang cukup besar dari pesaingnya, Prabowo-Sandiaga.
"Jokowi-Ma'ruf unggul pada tiga segmen yaitu pemilih perempuan dengan dukungan 57,8 persen, pemilih milenial 54,1 persen, dan pemilih Islam 53,7 persen," kata Direktur Eksekutif indEX Research, Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (7/12).
Prabowo-Sandi hanya unggul pada segmen pemilih terpelajar dengan dukungan 43,2 persen, terpaut tipis dengan Jokowi-Ma'ruf 41,5 persen.
Dengan penampilan ganteng dan bergaya trendi, cawapres Sandiaga Uno yakin kubunya bakal mendulang dukungan dari segmen pemilih perempuan dan milenial. Hal tersebut dikontraskan dengan figur cawapres Kiai Ma'ruf yang usianya lebih tua dan berlatar belakang ulama konservatif.
"Gimmick semacam itu tidak terbukti efektif merebut hati pemilih perempuan dan milenial. Kegagalan Prabowo-Sandi menggaet dukungan ulama juga menggerus dukungan pada segmen pemilih Islam," kata Vivin.
Dia mengungkapkan kubu Jokowi yang memilih mengambil figur ulama sebagai cawapres lebih berhasil merebut dukungan pemilih Islam. Kiai Ma'ruf merupakan ulama senior Nahdlatul Ulama (NU), organisasi masyarakat (ormas) Islam terbesar di Indonesia.
Dari hasil survei, elektabilitas paslon Jokowi-Ma'ruf unggul jauh dengan raihan 54,6 persen sedangkan Prabowo-Sandi hanya 30,6 persen. Jokowi-Ma'ruf juga meraup dukungan di hampir semua pulau, termasuk Jawa (56,7 persen).
Satu-satunya pulau yang dimenangkan kubu Prabowo-Sandi hanya Sumatera (43,3 persen), terpaut tipis dari Jokowi-Ma'ruf dengan dukungan 41,6 persen.
Elektabilitas partai-partai politik (parpol) pendukung Jokowi-Ma'ruf juga berpeluang meningkat dibandingkan hasil pemilu legislatif (Pileg) 2014.
PDI Perjuangan berada pada urutan pertama dengan elektabilitas 23,1 persen. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan elektabilitas 7,3 persen menggeser Demokrat ke posisi kelima yaitu sebesar 5,4 persen. Di kubu Prabowo-Sandi, coattail effect hanya dirasakan oleh Gerindra dengan elektabilitas 12,3 persen. Gerindra berpeluang menggeser Golkar yang terpaut tipis 12,8 persen dengan memperhitungkan margin of error.
Di antara parpol baru dan non-seat, hanya Perindo dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang berpeluang menembus ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.
Survei indEX Research dilakukan pada 11-20 November 2018, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error ±2,9 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Indonesia merilis hasil survei simulasi pertarungan dua pasang calon presiden atau bila Pilpres 2024 berjalan ke putaran kedua.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto menjadi Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) menjawab tudingan bantuan sosial (bansos) dipolitisasi menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaTren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca Selengkapnya